Jaga Resep Tradisi Keluarga

Jaga Resep Tradisi Keluarga, Ini yang dilakukan Pemilik Soto Betawi Emak Haji Jalan Perjuangan

Nuansa rumah langsung terasa begitu sampai di Soto Betawi Emak Haji yang ada di dalam sebuah gang kecil bernama Gang melati, Jalan Perjuangan, Kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Cukup tersembunyi untuk sebuah usaha kuliner. Namun, begitu mencicipi Soto Betawi Emak Haji, sensasi lezatnya daging dan jeroan dalam gurihnya kuah langsung membuat ketagihan. Siapa sangka, Soto Betawi Emak Haji sejak tahun 1973 ini tetap eksis berkat jaga resep tradisi keluarga.

Adalah Bang Masali, salah satu anak dari Haji Masroh yang kini masih mengembangkan bisnis keluarga itu sejak tahun 2017. Ya, sejak Haji Masroh tak lagi mampu untuk mengurus Soto Betawi Emak Haji itu, akhirnya lelaki yang akrab disapa Bang JJ itu mengambil alih. Kendati demikian, Haji Masroh tetap memastikan racikan bumbu demi jaga resep tradisi keluarga.

“Saat saya udah tidak bisa ke pasar karena sudah tua juga maka sekarang ganti anak. Tapi saya tetap di belakang meracik bumbu,” kata dia kepada senibudayabetawi.com, Rabu (27/1).

Haji Masroh pun ternyata mendapatkan resep keluarga Soto Betawi dari orang tuanya. Selepas nikah, Haji Masroh mulai mengembangkan bisnis keluarganya itu. Jatuh bangun usaha hingga pernah berpindah-pindah tempat usaha pernah ia rasakan sebelum akhirnya bertempat di gang kecil itu. “Dulu sebelumnya di dekat rumah sakit, ramai banget tapi pas kita pindah ke sini ya otomatis pelanggan kita mencari ke sini juga,” jelasnya.

Komitmen Jaga Kualitas

Haji Masroh memastikan bahwa ia sangat menjaga betul kualitas maupun cara memasak Soto Betawi sesuai tradisi keluarga. Misalnya, ia tak pernah mau menghaluskan bumbu menggunakan blender dan memilih alu sebagai penumbuk tradisional. “Ya memang berat, tapi demi menjaga rasa kan. Kalau pakai blender rasanya beda,” ujarnya.

Aroma kuatnya rempah bercampur gurihnya santan dibarengi renyahnya emping di atas Soto Betawi sangat menggoda dinikmati saat santap siang. Belum lagi irisan daging dan jeroan yang nikmat. Haji Masroh menyatakan bahwa bumbu inti Soto Betawi terletak pada rempah-rempah, diantaranya jintan, kemiri, bawang merah, bawang putih, hingga ketumbar. “Itu menciptakan aroma kuat,” kata dia.

Dilansir dari laman Enjoy Jakarta milik Dinas Pariwisata DKI Jakarta disebutkan bahwa Soto Betawi menggunakan isian daging dan bagian lain seperti torpedo dan jeroan. Selain itu, Soto Betawi juga menggunakan kuah susu dan santan agar rasanya lebih gurih dan nikmat.

Soto Betawi Emak Haji juga menggunakan campuran isian daging dan jeroan. Namun, dalam hal kuah ternyata Haji Masroh menerapkan versi lain. Ya, perempuan berhijab ini hanya memakai santan dengan alasan agar soto tak mudah basi. “Selain itu rasanya juga lebih manis dan gurih,” imbuh dia.

Bang JJ selaku penerus bisnis keluarga menyatakan bahwa estafet pergantian bisnis ini tak gampang dilakukan. Terutama menghadapi masa pandemi ini, di mana ia mengalami penurunan omzet yang tak sedikit. Namun, soal pemasukan adalah hal lain. Ia menegaskan akan tetap berkomitmen jaga tradisi keluarga dengan meneruskan kuliner Soto Betawi Emak Haji.

“Agar jangan sampai hilang. Saya sebagai anak akan meneruskan sampai kapanpun bahkan sampai generasi saya kelak,” pungkasnya. admin

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.