Sanggar Cingkrig

Regenerasi, Kunci Sanggar Cingkrig Tumbal Pitung Kong Ajud

Tradisi silat memang tak bisa dilepaskan dari seni tradisional Betawi. Keberlanjutan ilmu silat Cingkrig khas Betawi ditentukan oleh kemampuan para pesilat senior dalam menyiapkan bibit-bibit baru. Ditopang oleh kuatnya ikatan keluarga hingga rantai komunitas, pesilat-pesilat muda Betawi eksis salah satunya oleh Sanggar Cingkrig.

Pimpinan Sanggar Cingkrig Tumbal Pitung Kong Ajud, Fatich Erfanto menyatakan pentingnya terus menerus melakukan regenerasi sanggar, terutama kepada calon murid yang masih kecil. Ya, Fatich sadar akan pentingnya generasi pelanjut dari sanggar yang ia pimpin sejak tahun 2009 itu.

“Kenapa murid kita banyak yang kecil-kecil? Karena anak kecil itu ibaratnya punya tingkat kemauannya tinggi. Jadi sekarang justru bagaimana caranya kita bentuk anak itu hingga dewasa nanti berprestasi,” kata dia Jumat (17/12).

Ya, diakui Fatich bahwa kebanyakan murid yang ia ajar yaitu berusia anak-anak. Murid termuda, sambung dia berusia lima tahun. Tak ayal jika lelaki berusia 31 ini harus memiliki cara dan tips khusus untuk mengajar mereka yang harus memperhatikan mood mereka. “Jadi tidak asal mengajar. Anak kecil itu masih bebas, tidak perlu ditekan. Kadang kemauannya besar, tapi kadang juga tiba-tiba semaunya. Tapi kalau memang udah latihan ya serius,” jelas dia.

Adapun hingga saat ini sanggar ini memiliki murid kurang lebih sebanyak 200 orang. Mereka tergabung dalam kurang lebih 12 cabang di DKI Jakarta. “Dulu pas awal yaitu tahun 2009 saya menajar 20 orang. Alhamdulillah hingga kini mengalami peningkatan. Hanya karena covid-19 ini, terpaksa beberapa cabang lainnya tutup,” imbuhnya.

Tak hanya itu, Fatich juga menambahkan bahwa ia juga memiliki cabang di luar negeri, yakni Ceko. Adapun pendirinya juga merupakan salah satu muridnya. “Saya selalu bilang meski Cingkrig dibawa ke luar negeri, tetap saja itu milik Rawa Belong, Betawi. Selalu saya tekankan mereka untuk memperkenalkan hal itu,” ujarnya.

Adapun Sanggar Cingkrig Tumbal Pitung Kong Ajud merupakan turunan dari Silat Cingkrig yang dipadukan dengan Silat Gerak Rasa. Menurut Fatich, ciri khas yang dimiliki sanggar ini yakni memiliki gerakan-gerakan yang cepat dan “kejam”. Itu artinya, sambung dia dalam silat Betawi tak hanya mengenal silat yang digunakan sebagai seni panggung saja tapi memang bisa digunakan untuk berkelahi. admin

1 Response

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.