Umar Salbini Optimis Seni Betawi

Umar Salbini Optimis Seni Betawi Masih Diminati di TV

Budayawan Betawi, Umar Salbini menyatakan kesenian Betawi masih memiliki panggung dalam industri televisi di Indonesia. Ia optimis hal ini seiring dengan tingginya animo masyarakat terhadap kesenian ini.

Adapun Umar Salbini merupakan salah satu Budayawan Betawi yang membawa kesenian Betawi hingga menjadi program aktif dalam pertelevisian Indonesia sekitar tahun 1975. Ia membawahi banyak sanggar, khususnya di kawasan Rawabelong dan Kemanggisan, Jakarta Barat

“Saya yakin kalau kesenian Betawi disukai semua orang. Lenong misalnya itu asik, banyak humornya. Jadi semua generasi masuk,” kata dia kepada senibudayabetawi.com beberapa waktu yang lalu. 

Terlebih, sambung dia dibanding bahasa lain, Bahasa Betawi lebih berterima karena kemiripannya dengan Bahasa Indonesia. Itu artinya, bahasa bukan penghalang semua suku untuk memahaminya. Ia yakin, kesenian Betawi bahkan bisa melampaui rating sinetron maupun acara dangdut yang kini mendominasi layar televisi.

“Seni Betawi ngga kalah dengan sinetron atau program dangdut yang ada saat ini. Ini kesempatan buat kita orang Betawi,” kata dia.

Membawa kesenian Betawi hingga menjadi program di layar televisi merupakan hal yang mudah pada era tahun 1975-1990an. Semua sanggar bisa masuk dan mengisi program. Namun kini, seiring dengan banyaknya ketentuan harus berada di bawah rumah produksi. 

“Nah, rumah produksi ini harus ada modalnya juga. Makanya kita berharap adanya uluran dari tokoh Betawi yang peduli,” kata lelaki yang pernah mendapat penghargaan Anugerah Budaya dari Gubernur Provinsi DKI Jakarta tahun 2006 ini. 

Semangat di masa lalu Umar Salbini untuk terus menggeluti kesenian Betawi tampaknya belum pudar. Budayawan kelahiran 16 November 1951 ini memiliki banyak karya, diantaranya tahun 1994 membentuk wadah Lenong Dinas Sanggar Citra Mutiara mengisi acara rutin TVRI (2000).

Selain itu, ia menulis komedi Betawi di ANTV berjudul Jatuh Cinta di bawah produksi PT. Wana Kusuma Production (2005), serta penulisan skenario film layar perak perjuangan PDRI (Api Revolusi Bela Negara) Produksi PFN (2007). admin

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.