Menilik Sanggar Betawi Sabet Tenabang

Menilik Sanggar Betawi Sabet Tenabang


Gedebak gedebuk suara maen pukul Guru Besar Sabet Tenabang, Almarhum Edy Kumaydi itu menggugah hati Taufik Hidayat untuk mempelajarinya. Gerakan gesit di bagian tangan dan kakinya menimbulkan bunyi yang tak biasa seperti maen pukul lain. Untuk lebih lengkapnya, yuk menilik Sanggar Betawi Sabet Tenabang.


“Bunyi tangan dan kaki itu memang antik, hanya Sabet Tenabang yang punya,” ujar lelaki yang akrab disapa Opik ini kepadasenibudayabetawi.com, Jumat (26/2).


Hal itu tak lain karena Sabet Tenabang merupakan silat kombinasi dari Sabeni dan Rahmat. Adapun Sabeni memiliki ciri khas yang kuat pada gerakan tangan bebalik–jebret pukul sikut. Sementara Rahmat memiliki topangan kaki yang kuat pada kuda-kuda atau setengah. 


“Keduanya saling melengkapi sih. Kalau Sabeni kan tangannya bebalik, sedangkan Rachmat ngasih. Untuk urusan kaki kalau Rachmat kakinya setengah tuh. Kalau dikombinasi cakep,” jelasnya.


Namun, Bang Opik menegaskan bahwa maenan pukul ini memang terlihat lebih dominan pada Sabeni dibanding Rachmat. “Karena yang menonjol gerakan tangan ya,” imbuh dia.

Dari dua perpaduan maenan pukul itu, Alm Bang Edy mampu mengembangkannya menjadi sepuluh jurus inti. Diantaranya, Jalan Satu, Jalan Dua, Kelabang (terbagi menjadi 3), serta Naga Ngerem. Ditambah dengan tujuh jurus kembangan. 


Sama halnya dengan maenan pukul lain, maenan pukul ini juga mempunyai tradisi ngrosul sebagai wujud syukur apabila murid-muridnya telah dinyatakan lulus. 


Rosulan atau ngrosul merupakan kegiatan ritual khusus berupa tawasul disertai dzikir tahlil dan memanjatkan doa kepada Allah SWT agar dalam mempelajari Sabet diberi kekuatan dan keridoan. 


Menariknya, dalam Rosulan Sabet sejak dulu hingga sekarang masih mewajibkan muridnya untuk jalan jurus di atas bangku bundar berukuran kecil. “Ini juga untuk menguji mereka apakah udah benar mainnya atau belum,” ujar dia.


Awal Mula

Hadirnya Sabet Tenabang merupakan buah variasi kombinasi dari Alm Bang Guru Edy Kumaydi. Sebelumnya, ia bersama bersama keluarganya telah memiliki maenan pukul Rachmat. Setelah lulus, kemudian ia belajar maenan Sabeni dengan Papa Sofyan.

Adapun Papa Sofyan merupakan murid dari Cing Mustofa (Cing Mus). Sedangkan, Cing Mus merupakan anak dari Kong Sabeni.  “Meski udah belajar, Bang Edy ini tetap tidak bisa menghilangkan pondasi kaki maenan Rachmat yang setengah itu. Makanya ia kombinasikan dengan Sabeni,” ungkap dia.


Seiring berjalannya waktu, Bang Edy terus menerus mengajak teman-temannya untuk belajar Sabeni. Papa Sofyan yang awalnya tak mau mengajar akhirnya takhluk juga hingga ia menunjuk Bang Edy untuk mengajar. 

Jika kalian ingin menilik Sanggar Betawi Sabet Tenabang, kunjungi alamat di bawah ini


Sanggar Betawi Sabet Tenabang
Alamat: Jalan Mas Mansur, Kebon Pala I RT 2/ RW 16 No 23,  Tanah Abang, Jakarta Pusat
Kontak:  +62 812-8682-5511 (Ardi Winata)

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.