Menilik Perguruan Silat Beksi Tradisional Kong Noer

Menilik Perguruan Silat Beksi Tradisional Kong Noer

Berbicara tentang maen pukulan Betawi seperti tiada habisnya. Selalu berkembang pesat hingga saat ini. Dari sekian banyak aliran maen pukulan, Beksi merupakan salah satu paling banyak kuantitas dan sanggarnya. Salah satunya kita akan menilik Perguruan Silat Beksi Tradisional Kong Noer. 


Adalah Baba Miftahul Jannah yang memimpin Perguruan Silat Beksi Tradisional Kong Noer. Sejak di bawah pimpinan salah satu tokoh Beksi Petukangan, Kong Noer, perguruan silat ini masih eksis hingga sekarang. 
“Kong Noer telah menurunkan kepada bapak saya, Dimroh bin Tirin lalu turun lagi ke Haji Mahtum lalu turun ke saya. Dari saya turun lagi ke Edy lalu ke Abdul Malik. Saat Abdul Malik meninggal lalu balik lagi ke saya,” kata dia kepada senibudayabetawi.com, Minggu (14/3).


Adapun Kong Noer bersama dua tokoh lainnya yakni Kong Simin dan Kong Hasbullah merupakan pengawal dari Kong Ghodjalih. Saat Kong Ghodjalih pergi ke mekah, tiga tokoh Beksi ini belajar Beksi sekitar tahun 1928. Lalu, Kong Noer belajar lagi selama setahun pada 1931-1932. Saat itulah awal mula ada perguruan Beksi. “Tapi saat gurunya pada meninggal, nama masing-masing gurunya dibikin perguruan,” ujarnya. 

Seperti Beksi pada umumnya, perguruan silat ini juga memiliki 12 jurus dasar dan tetap mengacu pada pakem yang ada. Dari 12 jurus dasar itu, terdapat empat jurus utama yang namanya mengacu pada ciri khasnya gerakannya. “Empat jurus ini tidak boleh berubah hitungannya. Karena sudah ada pakemnya,” kata dia.


Empat jurus tersebut yakni Beksi yang memiliki hitungan delapan, Gedig yang memiliki hitungan 11, Tancep yang memiliki hitungan 10, serta Kebut yang memiliki hitungan 17. Perguruan ini memiliki sebanyak 14 cabang di area Jabodetabek. Tak hanya itu, bahkan cabangnya menyebar ke seluruh Nusantara seperti Surabaya, Subang, Bandung, hingga Sumatera.

Permainan Golok Perguruan Silat Tradisional Beksi Kong Noer


Permainan golok memang tak bisa dilepaskan dari senjata para jawara. Senjata tradisional ini konon juga digunakan sebagai aksesoris memperkuat wibawa sang jawara. Golok biasa dimainkan dengan cara dipegang gagangnya dan dikibas-kibaskan bagian bilahnya. Ada yang sekadar dikibaskan hingga diputar-putar menjadi atraksi tersendiri. Nah, permainan golok di Perguruan Silat Tradisional Beksi Kong Noer terbilang unik karena saat bermain justru bagian bilah yang menjadi pegangan. 


Tak sekadar atraksi unjuk kebolehan tanpa arti dan tujuan. Permainan ini sengaja digunakan untuk mengelabuhi lawan. 
“Kalau misal yang dipegang bagian gagangnya, orang mudah saja mematahkan membalik ke kita. Ini kan beda,” ujar dia.

Sejatinya, sambung Baba Miftah permainan ini telah diturunkan oleh Kong Noer sejak dahulu kepadanya. Permainan golok Baba Miftah sangat gesit dengan tangan di bagian bilah tumpulnya, ia berkelebat menangkis gerakan lawan. admin

Ingin belajar silat dan menilik Perguruan Silat Tradisional Beksi Kong Noer? Berikut kontak yang bisa dihubungi

Bang Miftah: 083879670536

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.