Kue Pancong Klasik

Kue Pancong Klasik Sajian Nyahi di Sore Hari

Menikmati senja sembari ditemani kue pancong dan segelas teh tawar hangat rasanya memang luar biasa. Ditambah lagi sesekali bercengkrama dengan kerabat maupun kawan lama. Itulah tradisi Nyahi masyarakat Betawi yang telah dilakukan turun menurun. Kue pancong klasik masih menjadi sajian andalan saat Nyahi di sore hari.


Biasa dilakukan di sore dan pagi hari, kata Nyahi sendiri berasal dari bahasa Arab “Syahi” yang memiliki arti teh. Tradisi minum teh masyarakat Betawi ini konon diadaptasi dari Budaya China, sebagaimana banyak orang China yang suka minum teh. Orang Betawi terdahulu, menikmati teh tubruk yang diseduh tanpa disaring.


Sementara kue pancong sendiri sangat lekat sebagai “kuenya Betawi”. Secara sekilas, kue ini nyaris sama dengan kue pukis. Namun, ternyata kue ini memiliki karakteristik yang khas yakni rasa gurih manisnya yang cocok disandingkan dengan teh tawar hangat di sore hari. Tak heran jika kue ini masih tetap eksis dan terus menerus dikembangkan dengan berbagai variasi topping. Ya, tak sulit menemukan kue klasik ini. Bahkan, di kafe-kafe kekinian, kue ini banyak disajikan dengan berbagai variasi topping. Topping cokelat, keju, hingga red velvet, misalnya. Kendati demikian, pecinta kue pancong klasik tetap ada. 

Klasik Tetap Asik


Bang Mamat, penjual kue pancong di kawasan Blok M salah satu yang masih eksis melestarikan kue pancong klasik. Ia menyatakan meski banyak kafe telah membuat kue pancong dengan berbagai sajian variatif (berbagai variasi topping), tapi penikmat kue pancong asli (topping gula pasir) tetap banyak. “Kebanyakan justru mereka yang ke sini cari kue pancong plain atau hanya gula saja. Karena itu rasanya udah enak,” ujar dia kepada senibudayabetawi.com, Rabu (24/3).


Adonan kue pancong memang tak memiliki rasa yang sangat manis. Cenderung gurih karena beberapa bahannya yakni tepung beras, kelapa parut, garam dan santan. Justru, rasa manis berasal dari topping yang disajikan. 
Dinikmati hangat-hamgat baru matang, rasa gurih dan manis begitu menggoda. Terlebih kulit luarnya yang sedikit crispi dan lembut di dalam benar-benar klasik sensasi rasanya. 

Meski kue pancong klasik menjadi juara digandrungi banyak pelanggan, tapi Bang Mamat juga menyediakan berbagai variasi topping lain. Misalnya cokelat, cokelat keju, cokelat kacang. 


Kawasan Blok M yang tak pernah sepi dari pengunjung juga merupakan berkah tersendiri bagi kedai miliknya itu. Adapun kedai turun temurun dari orang tua itu selalu ramai sebagai pelanggan yang ingin mencari sensasi street food. “Kebetulan kita udah ada bahkan sejak sebelum Plaza Blok M ada, kita udah jualan di sini. Makanya kenapa juga pelanggan kita yang lama itu masih banyak,” pungkas dia. Admin

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.