Jajanan tradisional selalu menarik untuk dibahas. Tak hanya sensasi rasanya yang memicu membangkitkan kenangan nostalgia. Sefruit cerita di baliknya juga tak kalah menarik. Salah satunya jajanan tradisional Betawi, yakni kue ape. Bentuknya yang bulat sederhana sekalipun tak mengurangi sensasi kelezatan kue ape khas Betawi ini.
Mendengar nama kue ape sering kali justru menimbulkan sebuah tanya. Bagaimana tidak, ‘Ape’-dalam Bahasa Betawi berarti ‘apa’ merupakan satu pertanyaan. Namun, secara jelas, memang kue berwarna hijau ini bernama ape. Konon, nama kudapan ini berasal dari sebuah pertanyaan untuk menanyakan apa nama kue ini dalam logat Betawi “Ini kue ape”. Namun, ternyata kue ini juga memiliki nama lain, yakni kue tetek karena bentuknya.
Keberadaan kue ape sangat mudah ditemukan, seperti di pinggir jalanan dan gang-gang rumah. Sering kali penjual hanya bermodal gerobak dan alat pikul sederhana. Sensasi gurih dan manis begitu terasa saat menggigit bagian pinggirnya yang krispi. Belum lagi bagian tengahnya yang lembut. Secara sekilas, kue ape mirip dengan serabi. Tak ayal jika banyak orang menyebut kue ape sebagai serabi hijaunya Betawi.
Kue Ape dan Serabi
Secara bahan adonan, kue ape dan serabi memiliki persamaan. Bang Kadir, penjual kue ape menyatakan bahwa secara garis besar bahan dasar dua kue tradisional ini yakni tepung beras, tepung terigu, vanili, santan, pandan, gula, dan sedikit garam. Adonan tersebut dicampur dengan air.
“Bedanya kalau kue ape kan pasti hijau. Sedangkan serabi kadang ada yang putih lalu ada yang hijau. Selain itu, serabi pakai ragi instan,” ujar dia kepada senibudayabetawi.com, Senin (29/53).
Penggunaan ragi instan membuat tekstur serabi menjadi lebih mengembang ketimbang kue ape. Teksturnya kue ape pun berbeda jauh dengan serabi meski cetakan keduanya mirip. Bang Kadir menyebut, adonan kue ape memang dibuat sedikit tipis di bagian pinggir, sedangkan serabi lebih tebal. “Kalau serabi kan tebal semua,” kata dia.
Penasaran ingin mencicipi kue ape? Sepotong kue ape berwarna hijau justru akan membuat kita ketagihan. Sebab, selalu ada kerinduan dalam jajanan tradisional jaman dulu. Admin.