Melanggengkan Beksi

Melanggengkan Beksi di Padepokan Beksi Kampung Setu Ciganjur

Beksi merupakan salah satu aliran yang hingga saat ini berkembang pesat di Nusantara. Betawi sendiri, khususnya di Jakarta Selatan bahkan silat ini telah merajai. Salah satunya di Padepokan Beksi Kampung Setu Ciganjur. Tak hanya soal ciaatt ciaatt silat, di padepokan yang berlokasi di Jalan Damai I No 11 RT 9/2 Ciganjur, Kecamatan Jagakarsa ini, berbagai cara digunakan demi melanggengkan Beksi. Salah satunya melalui kegiatan yang dapat membangun solidaritas anggota.

Adalah Bang Rohmat Supriatin, selaku ketua umum Padepokan Beksi Kampung Setu Ciganjur. Ia menyatakan padepokan yang telah berdiri sejak tahun 2008 lalu ini didirikan atas rasa cinta sebagai anak Betawi yang ingin melestarikan maen pukulan di tanah Betawi. Lelaki yang akrab disapa Bang Omat ini menyatakan padepokan ini berkiblat Perguruan Silat Beksi Kong Noer, yang tak lain gurunya sendiri.

“Memang saya merasa anak Betawi yang mencintai dan menjadi pelaku Betawi maka alahamdulillah kita berkenalan dengan Beksi Kong Noer, hingga alhamdulillah kita mendirikan padepokan ini,” kata dia kepada senibudayabetawi.com.

Adapun secara silsilah, Bang Omat belajar kali pertama dengan Bang Haji Aziz, lalu pada tahun 2010 bergabung ke Bang Abdul Malik. Setelah Bang Abdul Malik meninggal, ia bergabung dengan Baba Miftah.

Beksi

Seperti halnya Beksi lainnya, padepokan ini juga mempelajari 12 jurus baku. Beberapa gerakan tambahan dikembangkan hingga menjadi lima gerak kombinasi yang hanya dimiliki oleh padepokan ini. “Tapi kalau secara jurus baku, sama dengan Beksi lainnya ada 12 jurus. Di luar itu, kita tambah lima gerakan jadi total 17,” jelas dia.

Beksi merupakan maen pukulan yang merupakan perpaduan antara seni, keindahan, kekuatan, dan kecepatan. Secara sekilas, gerakan Beksi sangat powerfull sehingga mampu mematikan tubuh lawan. Salah satu jurus yakni Gedig yang merupakan gerakan menghentakkan kaki ke lantai diikuti gerakan tangan yang cepat.

Konon, Beksi berasal dari Bahasa Cina, Bie Sie. Bie yang memiliki arti pertahanan, dan Sie yang artinya empat. Sumber lain menyatakan bahwa Beksi merupakan akronim Berbaktilah Engkau Kepada Sesama Insan. Semboyan ini merupakan seruan perbuatan baik yang wajib dilakukan pesilat Beksi. Hal inilah yang juga diserap betul oleh padepokan ini guna melanggengkan Beksi.

Kebersamaan melalui Kegiatan Sosial

Bang Omat menyatakan padepokan ini bukan mengajarkan silat, tapi membentuk karakter kepedulian, empati, dan kebersamaan melalui kegiatan-kegiatan sosial. “Kita pakemkan dengan program kegiatan yang memantapkan jiwa agar mereka memiliki rasa empati dan kepedulian. Misalnya, ada anak yang hobinya mendaki maka kita pastikan alat dan kebutuhan mereka agar bisa mendaki dan mengibarkan bendera padepokan,” bebernya.

Selain itu, beberapa kegiatan lain yang konsisten dilakukan adalah program Beksi Peduli yang bergerak dalam pengumpulan dana secara ikhlas minimal Rp 10ribu yang kemudian didonasikan ke para yatim dan duafa. Sebagian dari hasil ini juga digunakan untuk membantu kebutuhan anggota yang belum punya perlengkapan, seperti pangsi. “Ini kita lakukan semata untuk kebersamaan. Jadi kita tidak berpikir hitung-hitungan atau capeknya, tapi cara agar bisa membantu saudara kita,” papar dia.

Pasang surut anggota padepokan merupakan hal biasa dalam dunia maen pukulan Betawi. Menariknya, di padepokan ini para anggota yang telah lama tak aktif karena alasan kesibukan atau berumah tangga memiliki perkumpulan tersendiri. “Meski lama tak aktif, tapi kita pastikan juga jalinan silaturahim dengan mereka agar terus terjaga,” ujarnya.

Hingga sekarang, padepokan ini telah memiliki lima cabang di Jakarta dengan jumlah total anggota keseluruhan sekitar 150 anggota.

Alamat Padepokan Beksi Kampung Setu Ciganjur: Jalan Damai I No 11 RT 9/2 Ciganjur, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan

Kontak Bang Omat: 088223838183

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.