Mengenal Maen Pukulan Keser

Mengenal Maen Pukulan Keser

Gerakan langkah kaki merupakan hal lazim dalam maen pukulan Betawi. Akan tetapi, hal itu justru tak lazim dalam maen pukulan Keser. Hal itu terlihat jelas dalam kaki Bang Kamal yang tiada henti menggesekkan kakinya di lantai. Dengan cara mengenal maen pukulan Keser, kita akan lebih dalam memahami jurus seperti apa itu.

Sesuai namanya, gerakan dalam maen pukulan ini bertumpu pada kaki yang senantiasa digesekkan ke tanah–ngeser atau ngosek. “Tapi biar lebih keren, kita menyebutnya Keser,” ujar Bang Kamal, pemimpin Komunitas Sanggar Pilar Betawi kepada senibudayabetawi.com.

Bang Kamal menerima amanah untuk melestarikan maen pukulan Keser dari sang kakek yang merupakan turunan dari jawara asal Banten, Bang Haji Husen. Adapun Bang Haji Husen merupakan jawara yang membawa Keser hingga sampai Pejaten Barat, Jakarta Selatan.

“Dari Bang Husen diturunkan ke anaknya, dan anaknya lagi yaitu kakek saya. Alhamdulillah, saya ini dinasti keempat,” kata pendiri Sanggar Maen Pukulan Keser ini.

Sebanyak 16 jurus Keser yang ia terima dari sang kakek eksis ia turunkan ke murid-muridnya. Ia menyebut, jurus-jurus Keser memanfaatkan kuda-kuda yang rendah dan harus ngeser. Ini menjadi tantangan, sambung dia karena tak mudah juga untuk menguasainya.

Tak heran jika ia berlatih keras pada sang kakek. Bahkan selama dua tahun belajar, ia hanya disuruh mengepel. Ia pun hanya menurut. “Mengepel pun tak asal-asalan. Harus tepat posisinya. Baru saya sadar bahwa dengan mengepel ini membentuk dasar silat Keser,” ujarnya.

Berkuda-kuda rendah disertai gerakan kaki ngeser, begitulah ciri khas silat ini. Namun, ia memastikan dalam menurunkan Keser ke muridnya tak akan sekeras cara melatih sang kakek. “Karena saya tahu sendiri bahwa karakter anak-anak jaman sekarang ini sudah beda. Kalau mau meluluskan murid harus dipilih betul adab dan karakternya,” kata Bang Kamal.

Jurus Dasar

Oleh karenanya, ia menyebut 16 jurus yang diturunkan ke murid-muridnya hanya bersifat kembangan. Sementara, lima jurus yang ia terima sendiri dari sang kakek merupakan  jurus inti pertahanan. Jurus pertahanan ini tak bisa asal diturunkan. Beberapa nama jurus diantaranya, Empat Langkah, Tiga Langkah, Dua Langkah, serta jurus Angin.

Sama halnya dengan maen pukulan lainnya, pada silat Keser juga terdapat tradisi tawasul ngrosul. Ngrosul dilakukan apabila murid telah dianggap matang dalam memainkan gerak langkah dan jurus jenjang langkah 17.

“Kalau udah langkah 17 itu ditawasulin. Tapi harus saya pilih betul apakah murid itu udah layak atau belum, jadi tak sekadar mengenal maen pukulan Keser,” ujarnya.

Jika biasanya tradisi ngrosul lekat dengan ayam bekakak dan buah tujuh rupa, pada maen pukulan ini hanya berbekal bacaan Asmaul Husna. “Jadi nanti kita baca terus menerus Asmaul Husna sambil jalan jurus. Karena di situlah inti dari gerakan kita, yaitu bacaan Asmaul Husna,” pungkasnya.

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.