Ular piton menyerang dengan cara melilit mangsanya. Kekuatan llitannya bahkan mampu meremukkan seekor gajah. Kendati lembut tapi mematikan lawan. Gerakan itulah yang kemudian menginspirasi Silat Gerak Oray, melilit lawan layaknya ular piton.
“Bukan seperti ular kobra ya, tapi piton. Terlihat lentur, tak kaku sama sekali tapi sekali bergerak gajah juga bisa keok,” ujar pendiri Perguruan Silat Gerak Oray, Bang Hafidz kepada senibudayabetawi.com, Jumat (10/4).
Bang Hafidz tak melebih-lebihkan. Terbukti, dari dua orang muridnya yang tengah bersambut. Gerakan keduanya terkesan pelan—layaknya mendeteksi serangan lawan sebelum akhirnya tangan mereka saling melilit satu sama lain. Lelaki bergesper hijau berusaha menguasai dengan memutar tubuh lawan hingga terjatuh dan segera memenggal leher si lawan dengan tangan.
Seperti halnya namanya, Silat Gerak Oray berasal dari Tanah Pasundan yang kemudian berkembang ke Betawi. Berpusat pada Gerak, konon, silat ini dikembangkan kali pertama di oleh Raden Widarma S. Atmadja. “Nah menurut guru saya, Gerak Oray ini bersandar pada Bang Yayat sebagai sanad utama dan Bang Iyus. Bang Yayat posisinya sama dengan Bang Pi’i,” kata dia.
Diketahui sebelumnya Bang Pi’I merupakan tokoh utama Perguruan Gerak Saka. Bang Hapidz menyebut, Bang Yayat, ujarnya belajar langsung pada Raden Widarma secara pribadi sebagai pegawai kantor. “Bukan layaknya pesilat praktis. Dan saya mulai mendapat warisan untuk mengamanahkan ilmu itu setelah dia sudah tidak bekerja,” kata dia.
Empat gerakan yang menjadi dasar dari Silat Gerak Oray ini, yakni rengkuh ayun, pepeh, leang, dan oray. Adapun rengkuh ayun merupakan gerakan kaku dengan kuda-kuda yang diayun-ayunkan seperti halnya namanya. Sedangkan, gerakan pepeh yakni pukulan yang memanfaatkan tenaga ujung sehingga tangan terlihat ‘hidup’ dengan sendirinya.
Lantas, musuh akan dijatuhkan atau dileyangkan, tepat pada gerakan leyang. Dan terakhir, yakni gerak oray yang menekankan melilit musuh layaknya ular piton.
Eksis
Lelaki yang telah mendirikan Perguruan Silat sejak lima tahun yang lalu ini juga menyebut hal yang paling penting dalam Gerak Oray yaitu perpaduan unsur pikir dan olah badan. Jurus identik dengan olah badan, sedangkan teknik yang lebih dekat dengan olah pikiran.
“Makanya kalau di Gerak Oray itu ilmu tidak terbatas. Kita ada teknik yang berkembang, jadi tidak baku. Misal ada serangan lawan kita tidak harus pakai jurus 1, atau 2 tapi kita berpikir agar prinsip yang sudah dipakai bisa keluar,” paparnya.
Diketahui Perguruan Silat Gerak Oray Indonesia ini didirikan pada 7 Desember 2015. Hingga saat ini perguruan ini sudah memiliki beberapa cabang, yakni di Menteng Dalam, Kebayoran Lama, Kampung Baru. “Rencana di Kebon Nanas dan Rawabelong,” ujarnya.
Perguruan Silat Gerak Oray juga memiliki symbol tersendiri. Pada symbol telunjuk yang menuding ke huruf Alif menggambarkan Habluminalloh atau memiliki konsep bagaimana manusia berhubungan dengan Allah. Sedangkan pada jempol yang juga menuding ke atas menggambarkan Muhamadurosulullah, beriman kepada Rosulullah.
Tak hanya itu, beberapa symbol yang lain yakni tangan yang mengepal ke bawah menunjukkan Habluminanas, konsep bagaimana kita sebagai manusia untuk bergaul ke sesama manusia. “Mengepal bukan menindas, tapi kita kuat dengan tetap bergaul dengan sesama,” kata dia.
Sementara warna merah di luar menunjukkan keberanian, warna emas di lingkar sebelahnya menunjukkan bahwa Gerak Oray bisa menerangi, sedangkan warna hijau menunjukkan sisi religius. Ini juga berpadu dengan segilima yang menunjukkan rukun Islam.
Berminat berlatih silat di Perguruan Silat Gerak Oray agar bisa melumpuhkan lawan dengan melilit lawan layaknya ular piton? (dan)
Alamat: Jalan Rasamala Raya Gang Haji Marzuki Menteng Dalam
No Hp: Bang Hapiz: 081295726585