Nikmatnya Berbuka Puasa dengan Nasi Kebuli

Nikmatnya Berbuka Puasa dengan Nasi Kebuli Ibu Hanna

Nikmatnya berbuka puasa dengan Nasi KebuliNasi kebuli, makanan khas Negara Timur Tengah biasa disajikan dalam porsi besar bersama daging kambing. Kendati berasal dari Timur Tengah, santapan ini justru berkembang pesat menjadi menu yang digandrungi sajian khas Nusantara. Salah satunya Betawi.


Ya, banyaknya orang Timur Tengah yang tinggal di Jakarta turut memengaruhi cita rasa masakannya. Akulturasi menjadi hal yang tak dapat dihindari. Misalnya, daerah Tanah Abang, Jakarta Pusat dan Mampang, Jakarta Selatan, serta Condet, Jakarta Timur. Tak sulit menemukan kedai-kedai yang menyediakan menu nasi kebuli.

 Kali ini kita menyambangi kedai nasi kebuli Ibu Hanna yang berlokasi di Jalan Mampang Prapatan No 81, Tegal Parang, Jakarta Selatan. Tak susah menemukan kedai ini karena tempatnya berdekatan dengan jembatan penyebrangan. Dan, begitu memasuki kedai, kita dihadapkan pada segala jenis nasi menu nasi kebuli. Diantaranya nasi kebuli daging kambing, nasi kebuli daging ayam hingga nasi kebuli spesial.

Ibu Hanna mengungkap, lidah orang Indonesia, terutama Betawi sangat cocok dengan menu nasi kebuli ini. Bahkan, banyak di antara pelanggannya yang memang pesan untuk makanan sehari-hari. “Karena mungkin sudah cocok. Nasi kebuli itu kan kaya rempah, jadi bisa nagih aja, peningkat nafsu makan,”ujarnya kepada senibudayabetawi.com, Jumat (30/4).

Resep Khusus

Ibu Hanna yang telah mewarisi resep dari keluarganya menjaga betul bumbu dan rempah-rempah yang telah diturunkan kepadanya. Beberapa di antaranya, sambungnya bahkan harus mengimpor dari luar. Misalnya, kismis khusus yang diimpor dari Timur Tengah. 

Rasa rempah-rempah yang kuat, seperti dari jintan, kapulaga, kayu manis, cengkeh serta serai begitu kuat menggoda kita untuk menyantapnya. Belum lagi gurihnya kaldunya yang mantap. Ibu Hanna menyatakan bahwa di saat Bulan Ramadan seperti ini semakin banyak pelanggan yang mampir. Nikmatnya berbuka puasa dengan nasi kebuli.

“Mungkin karena cocok untuk menu berbuka puasa, khas Timur Tengah jadi banyak yang makan di sini,” ungkapnya.

Hidangan ini bernama asli ‘nasi kabli’. Namun, orang Indonesia sering menyebutnya kebuli. Hidangan ini juga memiliki arti khusus dalam budaya Betawi. Dalam beragam acara kebudayaan dan perayaan agama Islam, nasi kebuli biasa disajikan dalam porsi besar. “Dan itupun disantap bersama-sama seperti dalam perayaan Idul Fitri, Maulid Nabi bahkan Idul Adha,” ujarnya. 

Ibu Hanna menyebut, hal yang harus diperhatikan saat membuat nasi kebuli yaitu pemilihan beras khusus. Pasalnya, jenis beras yang digunakan tak boleh asal. Salah-salah, sambungnya tak jadi nasi kebuli. “Kalau kita biasa menggunakan beras khusus basmati,” ujarnya. (dan)

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.