Eksistensi Komunitas Layar Tancep Kebayoran Lama

Menghidupkan Layar Tancep Kembali

Menghidupkan Layar Tancep Kembali– “Rujak bebek!” Jaim berteriak sembari memikul dagangannya.

Beberapa pelanggan menghampiri penjual rujak bebek itu. Dengan sigap, Jaim (Benyamin Sueb) langsung melayani pembeli. Selain harus bersikap ramah, Jaim harus memastikan pelanggannya setia membeli padanya.

Maklum saja, ia merupakan penjual rujak bebek anyaran. Ya, imbas perkelahiannya yang tak berujung dengan Rais (Mansyur Syah), keduannya dikeluarkan dari pekerjaan sebagai penggergaji kayu. Keduanya memang bertetangga. Namun, alih-alih bersahabat, mereka malah demen berkelahi.

Tak hanya itu, perkelahian keduannya juga memicu istri dan anak-anak mereka untuk ikut-ikutan. Tak seperti perkelahian yang seram, beragam perkelahian kocak justru mengundang gelak tawa. Mereka terus berkelahi dan puncaknya, rumah mereka sampai terbakar habis. Film Musuh Bebuyutan (1974) ini sukses membuat penonton terhibur.

Dipertontonkan di layar lebar LCD layaknya layar tancep, Komunitas Pecinta Layar Tancep Kebayoran Lama menggelar acara nonton bareng (nobar) film Benyamin Sueb. Imam, Ketua Komunitas Pecinta Layar Tancep Kebayoran Lama menyebut, acara nobar dilakukan sebulan sekali dalam rangka melestarikan tradisi layar tancep orang Betawi.

“Dulu, layar tancep selain sebagai hiburan juga merupakan ajang kumpul anak-anak muda Betawi,” ujarnya kepada senibudayabetawi.com beberapa waktu lalu.

Pertunjukan layar tancep juga biasa diputar dua hingga tiga hari dalam rangka memeriahkan hajatan, baik itu perkawinan maupun sunatan Betawi. Jenis film yang diputar pun beragam, mulai dari film-film yang dimainkan oleh Suzzana, Benyamin Sueb, hingga Warkop DKI.

Tradisi nonton layar tancep ini, sambung Imam juga dilakukan untuk mengenang tokoh-tokoh legend Betawi jaman dulu. “Yang tujuannya jangan sampai kita melupakan mereka. Kalau tidak ada Benyamin, tentu kesenian Betawi tak akan terangkat seperti sekarang ini,” ungkapnya.

Setiap malam minggu akhir bulan, ia bersama anggota-anggotanya secara rutin menggelar layar tancep. Tempatnya pun beragam, bisa di lapangan, pinggir toko hingga dekat rumah anggota komunitas. Ini dilakukan demi menghidupkan layar tancep kembali.

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.