Usia bukan menjadi penghalang bagi siapapun yang ingin mendalami silat atau maen pukul Betawi. Justru, semakin dini anak mengenal silat akan merangsang motorik dan menjadi bekal saat dewasa kelak. Perguruan Silat Kong Baman mengajarkan silat pada anak.
Penting, kata pendiri Perguruan Silat Kong Baman M. Yusuf untuk melatih mental dan budi pekerti anak terlebih dahulu. Sebab, anak sering kali bersifat moody. “Makanya saya mastiin mereka ikrar untuk taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, taat ke orangtua. Kalau soal gerakan nanti lanjutan,” ungkapnya kepada senibudayabetawi.com.
Sebanyak kurang lebih 60 murid hingga kini berlatih di Perguruan Silat Kong Baman yang kebanyakan didominasi murid usia praremaja. Bang Guru Yusuf menyatakan bahwa ada perbedaan dalam mengajarkan gerakan pada anak-anak dan murid usia baligh. Adapun silat ini memiliki sebanyak 18 jurus. Jurus pertama yaitu jurus dasar. Kedua, yakni Rimbang (dibagi menjadi Rimbang Depan, Rimbang Samping, dan Rimbang Pukul). Jurus ketiga yakni Sabet (dibagi menjadi Sabet Depan, Sabet Samping, dan Sabet Pecah Tiga).
“Sementara untuk anak-anak, saya susun agar mereka dapat jurus susunannya, belum inti,” ungkap dia.
Anak-anak yang belum berusia baligh diajarkan gerakan Rempug Satu dan Rempug Dua. Gerakan-gerakan tersebut sangat sederhana tapi menjadi dasar untuk gerakan tingkat lanjut. Itulah cara perguruan silat Kong Baman mengajarkan silat pada anak
Selain itu, Bang Yusuf juga memastikan bahawa murid-muridnya bebas mengkreasikan gerakan silat. Tidak harus, sambung Bang Yusuf dari jurus satu ke dua lalu ketiga. Bisa jadi dari jurus satu lalu ke jurus kelima lalu balik lagi. “Sesuai kebutuhan saja, jadi bebas,” kata dia.
Nama Perguruan
Menariknya, perguruan silat Kong Baman tak masuk dalam berbagai aliran yang biasa dikenal dalam Betawi. Ia tumbuh menjadi aliran tersendiri. Bang Yusuf mengungkap bahwa banyak yang menyebut jurus-jurusnya mirip dengan berbagai aliran yang ada. “Namun, ini bukan kombinasi (dari beragam aliran) tapi memang begitu yang kami terima,” ungkapnya.
Demikian pula dengan nama perguruan yang langsung menyebut nama Kong Baman setelah sempat bernama Rimbang Sejati. Ia menegaskan bahwa penyisipan nama Kong Baman bertujuan agar orang bertanya-tanya maen pukul seperti apakah ini. Terlepas, tentu untuk memudahkan murid-muridnya mengetahui nasab perguruan silat ini. “Agar mereka mudah ketika berdoa kirim Al-Fatikah kepada siapa saja. Tidak bisa asal main saja,” ungkapnya.