Pengaruh Kebudayaan Indis dalam Budaya Betawi

Belajar Musik Tanjidor tak Bisa Instan

Belajar Musik Tanjidor tak Bisa Instan– Menonton orkes tanjidor terasa seperti terbawa dalam nuansa lagu-lagu mars zaman dahulu. Bagaimana tidak, alunan terompet yang mendominasi seolah membawa kita ke Jakarta tempo dulu. Itu tak lain karena orkes tanjidor memiliki karakter uniknya tersendiri

Alat musik tanjidor terdiri dari klarinet, piston, trombone, saksofon tenor, saksofon bas, drum, sambal (perkusi), serta side drums (tambur). Alat musik tiup seperti klarinet dan piston sangat mendominasi dalam kesenian tanjidor. Kendati demikian, tak mudah untuk mempelajarinya. Hal itulah yang menjadi pemicu jarangnya sanggar tanjidor.

Dahulu, musik tanjidor kerap kali dipelajari dan dimainkan secara otodidak. Namun, seiring perkembangannya, menurut salah satu personil Sanggar Pusaka Tiga Saudara, Wahyudi, musik tak boleh asal dimainkan. “Harus jelas nadanya do re mi.. Kalau orang zaman dulu tidak mengenal itu makanya banyak yang fals,” ujarnya kepada senibudayabetawi.com.

Efektifnya, dalam mempelajari musik tanjidor, khususnya alat tiupnya dibutuhkan waktu paling tidak tiga bulan secara rutin. Itupun, sambung dia sebatas mengenal nada. “Baru kalau nadanya sudah dikenal lalu belajar lagu,” imbuh lelaki yang juga memiliki latar belakang marching band ini.

Selain belajar musik tanjidor tak bisa instan, sambung Wahyudi, tak mudah mengajarkan musik tanjidor ke anak-anak zaman sekarang. Tantangannya, musik khas Betawi ini masih dianggap “musiknya orang lama” dan ketinggalan zaman. “Ini tantangan kita hari-hari ini agar anak-anak generasi sekarang bangga dengan tradisinya sendiri,” imbuh dia.

Dahulu, musik tanjidor identik membawakan lagu-lagu bernuansa mars. Ini tak lain menilik sejarahnya sendiri yang merupakan alat musik dari Eropa yang dibawa pada zaman kolonial. Mengutip laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), tanjidor kerap kali dimainkanpara budak yang ditugaskan menghibur para majikan. Akhirnya, para budak pribumi ini membentuk perkumpulan kelompok musik yang dinamakan tanjidor. Tak hanya mengiring arak-arakan, tanjidor juga sering mengiringi pejabat negara hingga arak-arakan acara Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Jakarta.

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.