Duka Mendalam Pesilat Betawi — Jawara Betawi harus mengalami duka mendalam. Hal ini seiring dengan meninggalnya Ketua Umum Asosiasi Pencak Silat Tradisi Betawi Indonesia (Astrabi), H. Anwar Albatawi pada Senin (26/7) di usianya yang ke-53 tahun. Sebagai bentuk kecintaan dan dedikasi kepada silat tradisi, almarhum berpesan jangan sampai kita melupakan silat tradisi untuk berprestasi.
Adapun saat prosesi pemakaman pada Senin siang yang dilakukan dengan protokol kesehatan di TPU Malaka, Grogol Selatan, Jakarta Selatan. Tak hanya keluarga dan kerabat yang hadir. Banyak murid hingga pesilat-pesilat Betawi turut menyertai dibawa dari rumah almarhum ke tempat pemakaman. Almarhum H. Anwar Albatawi sempat melakukan isolasi mandiri sejak Minggu 11 Juli 2021 sebelum akhirnya dilarikan ke RSUP Fatmawati, Jakarta Selatan.
Silat Tradisi Menuju Prestasi
Visi misi Astrabi tak jauh dari dedikasinya pribadi, menjadikan silat tradisi Betawi menjadi tuan rumah di kampungnya sendiri. Demikian, tak kalah dengan silat prestasi, silat tradisi berpotensi tetap lestari. “Jangan sampai kita melupakan silat tradisi. Kalau bukan kita yang melestarikan budaya ya siapa lagi,” ujarnya dikutip laman Astrabi.
Duka mendalam pesilat Betawi terkini hanya melihat silat prestasi. Padahal, sambung H. Anwar silat prestasi berasal dari silat tradisi.
Betawi termasuk dalam pusat aliran tradisional silat dunia. Ini tak lain karena Betawi mendominasi silat tradisi di Nusantara. Dari sekitar 680 aliran silat tradisi yang ada di Nusantara, lebih dari separuhnya lahir dari tanah Betawi. Ditambah, sekitar 200 aliran kombinasi (gabungan dari berbagai aliran).
Sekjen Astrabi, Muali Yahya menyatakan bahwa perjuangan H. Anwar Albatawi untuk menghidupkan budaya Betawi bersama Astrabi sangat besar. “Dan, saya bersaksi beliau adalah orang baik. Semoga kebaikan dan perjuangan beliau selama ini diberkahi oleh Allah SWT,” ujar dia.
Anggota DPP Astrabi, Nana Sendiz mengenal sosok H. Anwar Albatawi banyak memberi support dan semangat pada Astrabi , baik secara moril maupun materil. “Pesan beliau hanya satu, bahwa silat tradisi haruslah berprestasi,” ungkap dia kepada senibudayabetawi.com.
Adapun H. Anwar Albatawi sempat menjalani isolasi mandiri sejak 11 Juli 2021 sebelum akhirnya dipindah ke RS Royal, Jakarta Barat. Karena kondisi semakin kritis, kemudian dipindah ke RS Fatmawati. “Ini tak lain berkat bantuan Anggota DPD RI Bu Fahira Idris yang memindahkan beliau dari RS Royal ke RS Fatmawati,” pungkas dia.