Semua Orang Bisa Belajar Maen Pukulan Sibunder — Secara umum, syarat utama belajar silat maupun maen pukulan Betawi yakni memiliki anggota tubuh yang sempurna. Tak hanya dibutuhkan kekuatan mental, sebab fisik juga berperan penting di dalamnya. Namun, bukan berarti orang cacat tak bisa belajar maen pukulan. Adalah maen pukulan Sibunder yang bisa dipelajari oleh semua orang.
Menang papan, menang biji. Begitulah kiranya filosofi maen pukulan Sibunder yang artinya harus unggul di dalam dan di luar pertarungan. Taka da istilah mundur. Tak ada gerakan mubadzir dalam setiap pertarungan. Jika serangannya dapat diatasi lawan, praktisi Sibunder harus berpikir cepat untuk menyiasatinya.
Maen pukulan Sibunder berasal dari Kampung Menteng. Toponimi Menteng berawal dari suatu perkebunan asri di mana banyak pohon buah tumbuh, dan didominasi buah menteng hingga masyarakat menyebutnya sebagai Kampung Menteng.
Semua Orang Bisa Belajar
Konon, pengkreasi maen pukulan ini yakni Ki Tompel yang telah menurunkan Si Bunder pada Ustad Kute Margani dari Tenabang. Selanjutnya, maen pukulan ini diwariskan pada Babe Nung yang merupakan asli Betawi Menteng.
Maen pukulan Si Bunder memiliki ciri khas berupa kuda-kuda yang rendah. Tak hanya itu, gerakannya juga indah dan penuh makna. Pengolahan “rasa” pada jurus kemudi , juga mempunyai gerak mengikuti lawan.
Demikian juga jurus-jurus dalam maen pukulan ini bisa mencapai puluhan bahkan ratusan. Beberapa jurus diantaranya Jurus Kosong, Jurus Satu (Jurus Nage Ngerem), Jurus Dua, Jurus Tiga, Jurus Susul, serta Jurus Kemudi. Untuk jurus terakhir dianggap sebagai inti dari segala jurus dalam maen pukulan Si Bunder. Untuk dapat melakukan jurus ini, para praktisi harus memiliki kepekaan “rasa”.
Menariknya, maen pukulan ini bisa dipelajari oleh semua orang, bahkan yang tak memiliki anggota tubuh yang sempurna atau cacat. Ini tak lain karena maen pukulan ini memiliki metode tersendiri. Sehingga semua orang bisa belajar maen pukulan Sibunder.
Metode ini kerap mengandalkan pola langkah serta pergerakan badan. Sehingga pergerakan badan bagian atas seperti Pundak, kepala serta dada menjadi senjata utama menjatuhkan lawan.