Mengenal Kembali Baju Adat Betawi yang Mewarnai Upacara HUT RI KE 76

Mengenal Kembali Baju Adat Betawi yang Mewarnai Upacara HUT RI KE 76

Mengenal Kembali Baju Adat Betawi yang Mewarnai Upacara HUT RI KE 76 — Rupa-rupa pakaian adat daerah mewarnai perayaan HUT Kemerdekaan RI yang ke-76 tahun ini. Salah satunya pakaian adat Betawi DKI Jakarta yang kerap tampil di acara-acara besar perayaan. Seperti halnya yang dipakai Anggota DPR sekaligus pelawak, Eko Patrio saat melaksanakan upacara virtual.

Mengutip laman setubabakanbetawi.com, pakaian adat Betawi dibagi menjadi tiga macam, yakni kebaya kerancang, busana sadariah, dan baju demang.

Kebaya Kerancang atau Encim

Kebaya kerancang merupakan pakaian tradisional Betawi yang dikenakan oleh para perempuan. Konon pada zaman dahulu, kebaya ini dibuat dari bahan lace atau brokat asli Eropa yang ditutup dengan border. Kebaya kerancang Betawi biasa dikenakan dengan sarung maupun kain panjang yang disarungkan (tidak diwiru).

Konon, kebaya encim muncul sebagai produk akulturasi antara kebudayaan Betawi, Tionghoa, Belanda, serta Melayu pada abad ke 19. Bentuknya yang khas terlihat pada bagian pinggang hingga paha dengan agak sedikit landai pada bagian belakang. Adapun kebaya ini memiliki kerah berbentuk V. Hingga saat ini, kebaya ini masih sering terlihat pada acara-acara besar.

Baju Sadariah

Baju sadariah biasanya dikenakan oleh laki-laki. Pakaian ini biasanya dibuat dari bahan katun dan sutra dengan model berkerah tinggi. Sedangkan, pakaian ini memiliki lebar tiga hingga empat sentimeter dan berkancing hingga bawah.

Baju sadariah juga dilengkapi dengan kain sarung yang dilipat dan diletakkan di bahu (dinamakan sukin), memakai peci berwarna hitam polos, serta memakai alas kaki selop terompah. Awalnya, baju sadariah digunakan sebagai pakaian sehari-hari, khususnya dalam acara keagamaan.

Namun, kini dikenakan di berbagai acara. Filosofi dari pakaian ini yakni sebagai identitas laki-laki yang sopan, berbudaya, rendah hati, tapi tak mengurangi kesan dinamis serta berwibawa.

Baju Demang

Baju demang awalnya banyak digunakan oleh laki-laki di lingkungan pejabat. Sebutan demang berasal dari pejabat resmi pemerintahan yang kini bersama bupati. Pakaian demang disebut sebagai pakaian resmi bila menghadiri upacara adat. Baju demang terdiri atas jas tutup berwana gelap seta kantong terletak di depan.

Tak sekadar indah, rupa-rupa pakaian adat Betawi juga memiliki nilai filosofis di dalamnya. Perwujudan karakter Betawi yang sopan dan penuh kewibawaan tercermin di dalamnya. Dari mengenal kembali baju adat Betawi yang mewarnai Upacara HUT RI KE 76 ini pula kita bisa memaknai nilainya.

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.