Pakaian Pengantin Perempuan Adat Betawi

Pakaian Pengantin Perempuan Adat Betawi

Pakaian Pengantin Perempuan Adat Betawi — Pakaian pengantin adat Betawi dipengaruhi oleh beberapa kebudayaan luar, yakni kebudayaan Arab dan Tionghoa. Khususnya pakaian pengantin perempuan adat Betawi yang diberi nama Dandanan Pengantin None Cine. Pengaruh Arab juga tak lepas sebab selain banyaknya orang Arab yang tinggal di Betawi, juga sebagian besar orang Betawi beragama Islam.

Pakaian pengantin adat Betawi identik dengan warna merah dan warna emas. Akan tetapi, pada hari pernikahan tiba, umumnya calon pengantin wanita mengenakan kebaya putih brukat dengan kain panjang batik sidamukti. Pengantin perempuan juga berkerudung putih berkonde sawi asin. Berikut pakaian yang biasa dipakai oleh pengantin perempuan adat Betawi.

  1. Tuaki
    Tuaki merupakan blus dengan model kerah Shanghai tertutup, berlengan panjang, serta memiliki kancing dari atas sampai bawah. Pakaian ini biasa dihias dengan motif-motif yang khas. Misalnya, naga dan burung hong atau phoenix. Lambang tersebut merupakan ciri khas pakaian kekaisaran Tionghoa yang berarti kebahagiaan.
  2. Teratai
    Berasal dari delapan lembar kecil daun beserta beberapa monte yang dirangkai menjadi daun teratai. Hiasan teratai disematkan sebagai penutup dada dan bahu blus pengantin.
  3. Alas Kaki
    Berupa selop Betawi tanpa hak yang diperindah dengan monte-monte. Selop terbuat dari beludru
    dan warnanya disesuaikan dengan warna roknya.

Aksesoris

Selain pakaian pengantin perempuan Betawi, beragam hiasan tak ketinggalan semakin menambah aura kecantikannya. Aksesoris yang dipakai juga bermacam-macam dan memiliki filosofi
tersendiri.

  1. Siangko
    Merupakan cadar atau penutup wajah yang terbuat dari emas atau
    perak. Siangko bisa juga menandakan status sosial pengantin. Bila pengantin perempuan memakai siangko, bisa dipastikan mereka berasal dari kaum atas atau elit.
  2. Burung hong (Phoenix)
    Sifat burung Hong atau Phoenix yang suka terbang tinggi dan bersiul indah melambangkan suatu kebahagiaan. Diharapkan, kebahagiaan itulah yang juga dibawa oleh mempelai pengantin memasuki bahtera rumah tangganya nanti.
  3. Alip
    Merupakan lambang dari huruf alif yang mengartikan Allah dalam bahasa
    Arab. Alip biasa dipasangkan pada bagian akhir dan digunakan sebagai penolak bala.

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.