Pameran Wayang Nusantara Digelar Sebulan Penuh di Prancis

Pameran Wayang Nusantara Digelar Sebulan Penuh di Prancis

Pameran Wayang Nusantara Digelar Sebulan Penuh di Prancis — Pameran Wayang Nusantara menjadi acara yang ditunggu-tunggu di Kota Amiens, Prancis. Pasalnya, wayang sebagai tradisi Nusantara akan dipamerkan selama satu bulan oleh Les Amis de Querrieu dan pemilik Château Querrieu di kota Amiens, Prancis.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Paris, Warsito mengapresiasi penyelenggaraan acara pameran tersebut. Adapun dimulai pada 1 hingga 30 September mendatang. Warsito berharap kerja sama yang baik antara berbagai pihak dalam melestarikan budaya nusantara dapat terus terjalin.

“Wayang merupakan satu dari ribuan kekayaan budaya Indonesia,” tutur Warsito, saat memberikan sambutan pembukaan seperti rilis yang diterima senibudayabetawi.com, Rabu (15/9).

Ia mengajak warga Prancis untuk mempelajari wayang lebih lanjut dan datang ke Indonesia. Itupun dengan syarat begitu COVID-19 usai.

Adapun jenis pameran wayang Nusantara digelar sebulan penuh di Prancis ini memamerkan koleksi tunggal Dokter Heduin yang mencapai 250 wayang. Jenisnya beragam, mulai dari wayang kulit, golek, hingga klithik. Beberapa diantara tokoh utama wayang juga ada, lengkap dengan nama dan karakter si wayang.

Tari Nusantara

Tak hanya wayang, pameran itu juga memamerkan penampilan pembuka berupa tari tarian Nusantara. Seperti Tari Topeng Klana asal Surakarta, Jawa Tengah. Adapun tarian ini terinspirasi dari cerita asli Jawa bernama “Panji” dengan tiga tokoh utama yakni Prabu Klana, Dewi Sekartaji, serta Raden Panji.

Usai menikmati penampilan tari-tarian, pengunjung dipersilakan mengunjungi ruangan pameran secara bergiliran. Sebelum acara penutupan, sebuah tarian tradisional Indonesia ditampilkan kembali.

Kali ini tarian Nusantara yang ditampilkan yakni berasal dari Banyuwangi, bernama Tari Jejer Jaran Dawuk. Diketahui tarian ini biasa dimainkan sebagai pembuka pada upacara ritual Petik Laut atau pada pertunjukan Gandrung.

Tarian yang biasa dimainkan usai panen ini juga memiliki makna filosofis tersendiri yakni sebagai wujud terima kasih terhadap Dewi Sri (Dewi Padi). Semakin ke sini, tarian ini juga sering ditampilkan sebagai tarian penyambut tamu.

Dalam acara tersebut, hadir sekitar 57 orang tamu undangan yang berasal dari pejabat kota, keluarga bangsawan D’Alcantara, pimpinan asosiasi setempat, dan wartawan kota setempat. Tamu undangan sangat antusias terhadap budaya Indonesia dan membuat acara pameran wayang ini semakin meriah. “Melalui pertunjukan ini, diharapkan budaya dan seni Indonesia semakin diminati oleh warga Prancis,” tutup Warsito.

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.