Mengenal Ujungan khas Betawi — Maen pukulan Betawi ternyata juga memiliki caranya tersendiri dalam menyeleksi jawara atau jago paling kuat. Selain pertandingan adu fisik, mereka juga melakukan seni maen pukulan atau akrab disebut Ujungan.
Konon, para pendekar, jawara dan jago turun bertanding dengan teknik aliran maen pukulannya masing-masing. Misalnya, aliran Beksi, Cingkrik, hingga Ki Jrimin. Kemudian, mereka sama sama bertanding adu ketahanan fisik maupun kesaktian. Siapapun yang menang mendapatkan status sosial di masyarakat.
Mengutip Maen Pukulan Pencak Silat Khas Betawi, tulisan G.J. Nawi, ujungan merupakan seni permainan ketangkasan pukul memukul tangkis menangkis dengan media rotan. Sasaran utamanya yakni area pinggang ke bawah, khususnya tulang kering dan mata kaki. Ujungan juga memiliki sebutan istilah lain, seperti Sabet Rotan dan Gitikan.
Konon, ujungan ditemukan di daerah pesisir Utara Betawi atau daerah budaya Betawi yang akrab dengan bercocok tanam. Misalnya di sebagian Jakarta Utara, Jakarta Timur, serta Bekasi.
Tak sekadar maen pukulan, ujungan memiliki tiga unsur seni, yakni bela diri, tari serta instrumen perkusi sampyong dan tok tok sebagai waditra pengiring.
Mengenal Ujungan Ritual Minta Hujan
Hingga saat ini, belum ada catatan sejarah mengenat awal mula seni permainan sabet rotan ala Betawi ini. Hanya tradisi lisan yang diceritakan turu temurun menyebut ujungan berasal dari Bekasi di Desa Srijaya, Kampung Gabus, serta Tambun Utara.
Orang-orang tua di Desa Sriyaya sudah sejak dulu mengadakan seni ujungan sebagai bagian dari tradisi petani. Ujungan biasa digelar sebagai ritual pemanggilan hujan imbas kemarau panjang. Kekeringan yang melanda menyebabkan sawah dan ladang para petani menjadi kering.
Tak jauh berbeda dengan fungsi ritual pemanggilan hujan lain yang membutuhkan pengorbanan darah. Ritual pengorbanan untuk memohon sesuatu dari Sang Maha Pencipta dengan mengeluarkan darah merupakan manifestasi konsep “getahguh” dan “tabuh rah” yang sudah dilakukan masyarakat Indonesia di masa pra Hindu.
Ujungan juga dijadikan ajang pelatihan den spiritual. Karena itu ujungan tidak dapat dikategorikan sebagai cabang ilmu bela diri. Namun, sebagai sarana melatih bela diri.