Rantai Komunitas Menguatkan Identitas — IpankHoreHore aktif dan dibesarkan melalui rantai komunitas yang concern pada isu sosial, pendidikan dan budaya. Demikian ia aktif tampil dalam beragam acara-acara mereka. Karakter kuat itulah yang membentuk IpankHore-Hore. Adapun penggemarnya—bernama “Rombongan Orang Senang” tak hanya berisi kawula muda Betawi, tapi orang tua hingga anak-anak.
Ini tak lain karena lagu-lagu yang diciptakan IpankHoreHore sangat berterima bagi mereka. Memastikan lagu-lagunya berterima di semua kalangan merupakan impian semua musisi. Namun, memastikan karakter identitasnya tetap pada
jalurnya merupakan hal lain. “Itu yang masih menjadi kunci, prinsip gue hingga detik ini, sehingga ngga
asal menerima tawaran label,” ungkap dia, Kamis (4/11).
Bukan satu atau dua kali Ipank ditawari untuk akhirnya masuk ke dunia industri rekaman. Karakternya yang kuat kerap kali menarik perhatian. Namun, ia tak segan menolak bila tak sesuai dengan jalur bermusiknya. “Mending kita jalan sendiri, nabung sedikit demi sedikit,” imbuhnya.
Ipank tak main-main dengan jalur indie yang dipilihnya. Atas berkat saran dari Jon Kastella, ia menerima beberapa saran yang cukup membangun, khususnya untuk ornag-orang yang bergerak dalam musik indie. Alhasil, hingga kini ia telah memiliki tim yang khusus mengurusi IpankHoreHore.
“Istilahnya star syndrome. Ada yang (namanya) naik, tapi merasa tinggi, tapi ada yang biasa saja,” ungkap dia.
Memantik Budaya Betawi pada Anak-anak
IpankHoreHore hingga kini telah memiliki 2.47 subscriber di YouTube. Ia tetap eksis dan konsisten menyuarakan lagu-lagu ciptaannya yang bernuansa Betawi. “Kalau bukan kite, siapa lagi kan. Jangan sampai anak cucu kita tidak tahu apapun soal budaya Betawi,” ujar dia.
Selain menyuarakan budaya Betawi melalui musik, IpankHore-Hore juga biasa mengedukasi budaya Betawi melalui lapak yang dikelolanya, yakni Pustaka Entong. Sepekan tiga kali, Ipank biasa ngider ke lapangan sekitar Tanah Baru untuk menggelar lapak buku gratis.
Di lapak ini pula, Ipank biasa menghadirkan pertunjukan musik dan dongeng untuk memantik minat anak-anak. Ia mengedukasi banyak hal, mulai dari isu lingkungan, kegemaran membaca, hingga budaya Betawi.
Ramadani Wahyu