Siap Terbit Awal Tahun 2022, Buku Referensi Budaya Betawi Libatkan Sejumlah Pakar — Pelestarian budaya Betawi terus digaungkan dengan berbagai cara. Termasuk melalui penerbitan buku budaya terkait Betawi khususnya sebagai referensi bagi pelajar dan masyarakat yang ditargetkan awal tahun 2022 nanti.
Ketua Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) Beki Mardani menyatakan, LKB kini tengah menggodok bersama pemerhati dan budayawan Betawi. “Bukan hanya untuk siswa tetapi juga masyarakat umum agar budaya Betawi bisa terus dilestarikan dengan dokumentasi yang jelas,” ujar dia dalam keterangan tertulis yang diterima senibudayabetawi.com, Selasa (9/11).
Buku tersebut memuat materi melalui diskusi kelompok di RMB Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Zona A, Srengsreng Sawah, Jakarta Selatan pada 4-5 November lalu. Diskusi tersebut melibatkan ahli tari Betawi, Julianti Parani dan Madia Patra Ismar dari Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Termasuk pakar seni permainan anak Tuti Tarwiyah dan Sam Muchtar Chaniago dari Universitas Negeri Jakarta.
Dalam seni budaya serta maen pukulan, budayawan Betawi, Yoyo Muchtar dan Yahya Andi Saputra juga turut dilibatkan. Lalu, pengamat pencak silat dari Asosiasi Silat Tradisi Betawi Indonesia, Muali Yahya dan dari Persatuan Wanita Betawi, Maharani Kemal.
Tujuh Topik Tentang Kebetawian
Fadjriah, selaku editor mengungkap diskusi kelompok dilakukan untuk menjaring masukan dan format yang tepat untuk buku referensi budaya Betawi ini. “Kami rencanakan ada tujuh klister atau topik dalam buku ini. Seni musik & tari, seni pertunjukan, kuliner, sastra bahasa & folkor, bela diri, permainan anak, kriya & arsitektur, upacara & siklus hidup,” ujarnya.
Beberapa kendala dalam menggali kebudayaan Betawi secara menyeluruh juga sempat dialami karena mobilitas pelaku-pelaku sejarah dan anak turunnya yang tinggi. Sementara Siap Terbit Awal Tahun 2022, Buku Referensi Budaya Betawi Libatkan Sejumlah Pakar. Hal itu diungkap oleh penulis buku “Bunga Rampai Seni Pertunjukan Kebetawian”, Jualianti Parani. Ia merekomendasikan untuk menggali hasil penelitian mahasiswa dari perguruan tinggi bertemakan Betawi.
Madia Patra Ismar, Wakil Rektor III IKJ, mengungkap minat penelitian di kalangan mahasiswa mengenai kebudayaan Betawi mulai tumbuh. Namun, pendataan tentang daftar indeks belum tertata dengan baik. “Di Institusi Kesenian Jakarta ada sejumlah penelitian mengenai kebetawian. Kita bisa memulai dari sini untuk mendapatkan ‘insight’,” pungkasnya.
Ramadani Wahyu