Pendirian Balai Bahasa Betawi Krusial

Pendirian Balai Bahasa Betawi Krusial

Pendirian Balai Bahasa Betawi Krusial — Ketua Lembaga Kebudayaan Betawi, Beky Mardani menyatakan urgensi pendirian Balai Bahasa Betawi menyusul terpilihnya Jakarta sebagai Kota Sastra Dunia UNESCO pada 8 November lalu. Penghidupkan ekosistem literasi melalui pendokumentasian khusus krusial agar bahasa Betawi tak punah.  

“Ini juga sejalan dengan UU Pemajuan Kebudayaan. Daerah-daerah memiliki balai bahasa untuk masing-masing daerahnya. Nah, Jakarta belum punya,” ungkapnya kepada senibudayabetawi.com, Kamis (11/11).

Saat ini, sambung Beky banyak generasi muda yang bahkan tak lagi mengenal ragam kosakata dalam bahasa Betawi. Hal ini seiring dengan semakin minimnya ragam kosakata yang digunakan. Misalnya, ragam kosakata daerah Betawi Tengah, Betawi pinggiran, seperti Depok dan Bekasi yang minim diketahui.

“Selain itu juga kalau bahasa Melayu dialek Jakarta itu kan sudah banyak. Bahkan kalau di radio-radio itu semua menggunakan dialek Jakarta. Tapi kalau dialek Betawi, kan beda,” ujar alumni Fisip Universitas Indonesia ini.

Terintegrasi dengan Pusat Seni Betawi

Beki menyebut, pemerintah seharusnya memastikan pelestarian bahasa dan sastra Betawi seiring dengan ekosistem seni dan budaya Betawi. Dengan demikian, tak sekadar pendirian Balai Bahasa Betawi krusial, tapi masyarakat bisa teredukasi secara komprehensif.

“Misalnya di pusat seni Setu Babakan bisa dibangun ekosistem literasi di sini. Kita programkan ada acara diskusi atau ngobrol dengan mengeluarkan diksi atau kosakata dialek lama Jakarta. Kita undang pelaku seni sastra di sini,” beber dia.

Selain itu, Setu Babakan juga berpotensi dalam pemajuan aktivitas riset dan literasi oleh para akademisi perguruan tinggi yang menekuni Betawi. “Di Setu Babakan ini pengunjungnya kan banyak. Ini sangat potensial untuk mereka para mahasiswa untuk belajar dan riset tentang bahasa dan sastra Betawi,” imbuh dia.

Diketahui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan rasa bangga atas pemilihan UNESCO yang memilih Jakarta sebagai Kota Sastra Dunia. Ia mengatakan pentingnya pembangunan infrastruktur dan kualitas sumber daya manusia yang dilakukan beriringan.

“Kami merasa sangat bangga atas pemilihan UNESCO ini. sebagai sebuah kota, Jakarta ini harus dibangun secara berkelanjutan. Pembangunan infrastruktur yang kami lakukan selama ini penting untuk menjadikan Jakarta sebagai kota yang maju. Tetapi kami juga meningkatkan kualitas manusianya. Inilah yang akan mendorong proses pembangunan berkelanjutan,” ujar Anies.

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.