Jakarta (Senibudayabetawi) Jawara Forkabi Konsisten Lestarikan Seni Budaya Betawi — Panglima Jawara Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) Agus Mandor mengajak para pemuda Betawi untuk lebih mencintai seni budaya Betawi. Hal itu menyusul dibentuknya Jawara Forkabi yang mempunyai misi untuk melestarikan budaya Betawi.
“Kami itu Jawara yang menjaga aset kita, yaitu peninggalan orang-orang terdahulu seperti nenek moyang kita. Seperti pencak silat, seni Betawi kite jage. Jadi tugas kite ingin melestarikan dan menghidupkan lagi,” ujar dia kepada senibudayabetawi.com baru-baru ini.

Saat ini Forkabi dipimpin oleh Muhammad Ihsan, sebagai Ketum Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Sementara, Jawara Forkabi merupakan bagian dari Forkabi yang mewadahi bentuk-bentuk seni budaya Betawi, termasuk di dalamnya silat atau maen pukulan, hingga seni lenong, palang pintu, gambang kromong, dan ondel-ondel.

Agus Mandor mengungkap, saat ini banyak sanggar-sanggar yang memiliki tantangannya sendiri untuk bertahan, terutama di masa pandemi ini. Oleh karenanya, berbekal ikatan persaudaraan yang kuat di dalam Jawara Forkabi diharapkan sanggar-sanggar bisa terwadahi dan mempunyai ruang untuk berekspresi. “Justru kita saling bantu. Sanggar seni bisa bernaung di sini karena tidak semua sanggar bisa semudah itu berjalannya. Begitu pula sanggar-sanggar kalau bersatu maka seni Betawi itu ternyata sangat kaya dan beragam,” papar dia.
Inovasi Agar Tak Mati Gaye
Saat ini, terdapat kurang lebih lima sanggar yang telah bernanung di Jawara Forkabi. Ia menyatakan, beragam inovasi juga dihadirkan agar seni budaya Betawi tak mati gaye. Misalnya, dengan mengkombinasikan antara kesenian palang pintu diiringi dengan seni gambang kromong. Adapun biasanya, kesenian palang pintu ditampilkan dengan iringan marawis.

Selain memastikan Jawara Forkabi Konsisten Lestarikan Seni Budaya Betawi , Agus Mandor menyatakan Jawara Forkabi juga menyediakan beragam pernak-pernik karya, seperti ondel-ondel dalam bentuk aksesoris hingga boneka. Ke depan, sambung dia Jawara Forkabi juga akan mendirikan kafe kuliner Betawi yang menyediakan beragam jajanan, hingga makanan khas Betawi.

Sementara, Ketua Sanggar Pusaka Betawi Seni Kemandoran, Bang Opik menyatakan antusiasmenya menjadi bagian dari Jawara Forkabi. Ia mengungkap, sanggar akan semakin aktif dan tak mati gaye sebab ternaungi dalam wadah yang lebih besar. “Untuk latihan silat kita jadwalnya konsisten malam Minggu,” ujar dia,

Saat ditemui senibudayabetawi.com, tampak Bang Opik tegah melatih anak-anak untuk latihan silat atau maen pukulan Kepahaman, silat asli Depok. Ia menyatakan, aliran ini lebih menekankan pada memahami atau mengkaji diri sendiri untuk lebih baik dari sebelumnya. Sementara, beberapa nama jurusnya diantaranya Langkah Satu hingga Langkah Enam, Lapis Dua hingga Pancer.

Selain melatih silat, Bang Opik juga mengalihkan maen pukulan ini khususnya dalam beragam seni Betawi lain, seperti lenong, topeng blantek, hingga palang pintu.
Ramadani Wahyu