Ragam Motif Wastra Betawi, Kental Akan Identitas Betawi

Ragam Motif Wastra Betawi, Kental Akan Identitas Betawi

Senibudayabetawi.com – Ragam Motif Wastra Betawi, Kental Akan Identitas Betawi – Kekayaan budaya Betawi tak sekadar terlihat dalam bentuk seni dan tradisi pementasan. Akan tetapi terwujud dalam ragam corak batik Betawi. Di Jakarta, batik Betawi berkembang dengan sangat pesat. Sesuai ciri khasnya, karakteristik warna mencolok dan motif yang unik menjadi identitas batik Betawi

Mengutip dari laman Dinas Kebudayaan Jakarta, motif batik Betawi kebanyakan berdasarkan sejarah Kota Jakarta. Motif batik Betawi yang menggambarkan sejarah dan budaya ini terdiri dari berbagai macam, mulai dari Sungai Ciliwung, Ondel-ondel kesenian tari Topeng, hingga tanjidor dan gambang kromong. 

Pembuatan batik di Jakarta diketahui dimulai pada abad ke-19, tepatnya saat rumah mlde Met Zeller dan Van Zuylen mulai memproduksi batik berkualitas yang diminati oleh kalangan baik China, Belanda hingga masyarakat Indonesia. 

Awalnya motif batik betawi itu dibuat dengan mengambil inspirasi dari corak daerah pesisir utara Pulau Jawa. Akan tetapi seiring perkembangannya,  motif batik mulai  menunjukkan kebudayaan China hingga kaligrafi Timur Tengah. 

Berikut ini yaitu daftar Ragam Motif Wastra Betawi, Kental Akan Identitas Betawi

1. Motif pencakar langit 

Motif batik ini kerap kali disebut sebagai pencakar langit. Pasalnya,gambarnya berupa gedung-gedung tinggi menyimbolkan keadaan Kota Jakarta sebagai kota metropolitan yang penuh dengan bangunan menjulang.  Sentuhan Betawi berupa Ondel-ondel kental tergambar di sela-sela gedung itu.

Motif batik pencakar langit bermakna, meski Jakarta sudah maju dan modern, ondel-ondel merupakan budaya yang akan terus ada dan sudah menjadi sebuah identitas dari kota ini. 

2. Motif jali-jali 

Motif jali-jali menjadi motif khas batik betawi karena dulu pohon tersebut banyak tumbuh di Jakarta. Meski saat ini keberadaan pohon jali-jali sudah jarang ditemui, keberadaan tanaman tersebut bisa dikenang melalui motif batik ini. 

Padahal tempo dulu, saat pohon jali-jali masih banyak tumbuh di Jakarta, anak-anak sering menjadikan buahnya sebagai kalung maupun gelang. Selain dijadikan motif batik, pohon jali-jali juga diabadikan lewat lagu tradisional Jakarta berjudul “Jali-jali”. 

3. Motif Salakanagara 

Berikutnya ada motif salakanagara yang dibuat berdasarkan keberadaan Gunung Salak. Konon, banyak warga Jakarta yang percaya bahwa Gunung Salak punya kekuatan besar yang bisa menjaga kawasan Batavia.

Motif ini juga bernilai sejarah, yakni mengangkat tema dari sebuah kerajaan yang wilayah kekuasaannya meliputi sisi barat Pulau Jawa, termasuk Jakarta. Kerajaan ini dipercayai sebagai kerjaan tertua di nusantara. Namun, karena minimnya bukti keberadaan kerajaan tersebut, maka Kerajaan Kutai yang lebih dikenal sebagai kerjaan pertama di nusantara.

4. Motif Nusa Kelapa 

Motif ini juga mengandung nilai sejarah karena menggambarkan Jakarta pada masa lalu sebagai daerah yang asri, dengan adanya pepohonan dan persawahan. Namun, akhirnya berubah menjadi kota besar dengan penduduk dan bangunan yang padat. 

Sementara itu, nama motifnya diambil dari Peta Ceila yang dibuat pada 1482 hingga 1521 Masehi. Berdasarkan peta tersebut, diketahui bahwa nama asli Jakarta adalah Nusa Kelapa. Seiring berjalannya waktu, namanya juga sempat berubah menjadi Sunda Kelapa, kemudian jadi Jayakarta, Batavia, dan Jakarta. 

5. Motif rasamala 

Sesuai namanya, motif batik rasamala berasal dari pohon rasamala. Pada masa lalu, masyarakat Betawi percaya bahwa pohon tersebut cukup sakral, bahkan bisa memberikan perlindungan. Wangi pohon rasamala disebut mirip wangi kemenyan. 

Adapun pada zaman dahulu, pohon ini banyak dijumpai di Jakarta, salah satunya di kawasan yang kini menjadi Pelabuhan Sunda Kelapa.  Motif batik rasamala dibuat berdasarkan kejadian ketika Belanda untuk pertama kalinya masuk ke Batavia. 

6. Motif ondel-ondel dan tanjidor

Ondel-ondel dan tanjidor menjadi dua elemen yang melekat erat dengan kebudayaan Betawi. Keduanya pun dilestarikan melalui beragam hal, salah satunya lewat motif batik. 

Ondel-ondel memiliki makna sebagai penolak bala dan untuk mengusir makhluk halus yang jahat. Sedangkan, tanjidor merupakan musik tradisional Betawi.  Umumnya motif batik ini memakai sejumlah warna dasar, seperti hitam, kuning, dan jingga, sehingga warnanya terkesan mencolok. 

7. Motif ondel-ondel pucuk rebung

Motif ondel-ondel pucuk rebung mengandung makna masyarakat Betawi yang dinilai jujur dan apa adanya. Warna yang dipilih untuk membuat motif ini umumnya hijau dan biru, lalu gambar ondel-ondel akan ada di bagian tengah kain.  Sementara itu, gambar pucuk rebung akan diletakkan di bagian tepi kain, mengelilingi ondel-ondel.

8. Motif ciliwung

Motif batik ciliwung terinspirasi dari kehidupan masyarakat Jakarta yang tinggal di pinggir Sungai Ciliwung. Dilansir dari laman Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) DKI Jakarta, motif ini memiliki filosofi agar para pemakainya bisa menjadi pusat perhatian serta diberikan kelancaran rezeki, seperti aliran Sungai Ciliwung.  

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.