Senibudayabetawi.com – Mencicipi Dodol Betawi di Pekan Raya Jakarta – Pekan Raya Jakarta (PRJ) sebagai wadah ekspresi berkesenian dan eksplorasi produk-produk budaya Betawi. Salah satunya kuliner dodol Betawi yang sangat khas dan otentik.
Gerai Raja Dod Betawi tampak menarik perhatian pengunjung. Bagaimana tidak, gerai makanan asli Betawi ini lekat dengan nuansa rumah khas Betawi berwarna kuning dan hijau.
Yang tak kalah menarik, cara Raja Dod Betawi untuk menarik pelanggan yakni dengan memperlihatkan secara langsung pembuatan dodol Betawi. Tak perlu menunggu lebih lama karena para pengunjung bisa mencicipi dodol Betawi secara langsung.
“Mereka juga boleh saja mencoba mengaduk dodol yang lagi dimasak, kita pastikan dengan mengajarinya,” ujar Somad kepada Senibudayabetawi.com, Minggu (26/6).
Dua buah wajan besar lengkap dengan kayu pengaduk siap-siap menunggu para pengunjung yang ingin mencoba mengaduk dodol Betawi. Dalam sekali aduk, dijamin para pengunjung akan kualahan karena membutuhkan tenaga yang ekstra.
Bagi pengunjung yang tak bisa mengaduk tak perlu khawatir karena dodol Betawi panas yang lumer di mulut ini dapat dinikmati secara langsung dan gratis. Somad menyatakan idealnya waktu mengaduk dodol yaitu sekitar 8 hingga 10 jam sebelum akhirnya matang sempurna.
Kendati dua tahun lamanya vakum, PRJ kali ini membuahkan rezeki tersendiri bagi Somad. Pasalnya, makanan Betawi berupa dodol Betawi pasti ramai diserbu pengunjung.
Raja Dodol Betawi menawarkan lima varian rasa dodol yakni original, original wijen, ketan hitam, ketan hitam wijen dan durian. Adapun untuk harga satu buah dodol semua varian tersebut yaitu Rp15.000.
Somad menyatakan bisnis kuliner dodolnya telah diwariskan secara turun temukan. Menariknya, Somad membuat dodol beserta dengan campuran gula aren sehingga dodol terasa lembut di bagian luar maupun dalam.
“Berbeda dengan dodol Garut yang memakai gula putih sehingga pada bagian luarnya keras. Kita pakai gula aren makanya di dalam maupun luarnya lembut,” jelas dia.
Dodol Betawi
Dodol menjadi salah satu menu wajib bagi masyarakat Betawi. Utamanya di Hari Raya Idul Fitri. Ini tak lain karena masyarakat Betawi memiliki tradisi hantaran rantang pada keluarga hingga kerabat saat momen tersebut. Dodol Betawi memiliki makna tersendiri, yakni lambang gotong-royong dan kekeluargaan.
Tak ayal jika setiap Lebaran, dodol Betawi selalu menjadi kudapan yang paling ditunggu-tunggu. Setiap gigitan dalam sepotong dodol Betawi bernuansa kental akan kekeluargaan dan gotong royong. Tak perlu menunggu datangnya Lebarn untuk bisa makan dodol Betawi. Kalian bisa mencicipi dodol Betawi di Pekan Raya Jakarta.