Senibudayabetawi.com – Menelisik Muasal Cita Rasa Kuliner Betawi Adaptasi dari Berbagai Negara – Kuliner merupakan salah satu produk budaya dalam masyarakat yang eksistensinya berkembang. Begitu pula dengan kuliner Betawi. Suku Betawi yang merupakan akulturasi dari berbagai budaya di dunia, termasuk Timur Tengah, Cina hingga Eropa. Berbagai negara tersebut turut menghadirkan kekayaan cita rasa kuliner Betawi.
Setidaknya terdapat beragam kuliner Betawi yang mengadaptasi budaya Eropa, yaitu Bir Pletok, Kue Cubit, Semur Daging, Semur Terung Betawi, Kue Leker, serta Semur Jengkol. Kehadiran Bir Pletok tak lepas dari keinginan masyarakat pribumi untuk merasakan sensasi hangat dari bir pada zaman kolonial Belanda. Akan tetapi bir mengandung alkohol dan berbenturan dengan nilai dan tradisi Islam maka masyarakat Betawi menciptakan Bir Pletok dari rempah-rempah yang juga menghangatkan.
Cita Rasa Berbagai Negara
Demikian pula dengan kue cubit yang secara sekilas mirip dengan poffertjes atau panekuk mini yang diperkenalkan Belanda ketika menjajah bumi nusantara. Sementara semur berasal dari bahasa Belanda, “smoor” yang artinya rebusan. Seiring perkembangannya di Indonesia “smoor” tak sekadar berarti rebusan. Akan tetapi, memiliki arti rebusan daging sapi diikuti tomat dan bawang sehingga menciptakan sensasi rasa tersendiri.
Sementara, adaptasi wilayah Timur Tengah terlihat jelas dalam kuliner Nasi Kebuli, Kue Kamir, Gulai Kambing, Sop Kaki Kambing, Nasi Bukhari, Alie, Bagente dan Kue Abug. Sudah menjadi rahasia umum sajian Timur Tengah tak lepas dari olahan serba kambing, termasuk kuliner Betawi. Misalnya, seperti kuliner gulai kambing hingga sop kaki kambing.
Budaya dan tradisi Cina juga diadaptasi oleh Betawi, mulai dari kuliner Laksa, Hungkue, Mie Juhi serta Sayur Godok Betawi. Mie Juhi merupakan kuliner dengan bahan dasar mie di mana mie pertama kali sekitar 2000 tahun yang lalu pada masa pemerintahan Dinasti Han.
Dalam perkembangannya mie mulai masuk di Indonesia, termasuk Betawi. Berbagai campuran bahan dalam Mie Juhi juga berasal dari Cina, misalnya mulai dari kecambah, mie, serta juhi. Mengutip Jakarta-Toursim.go.id, istilah Juhi doberikan oleh etnis Tiongkok yang memang sangat menyukai olahan ini.
Sayur Godok merupakan hidangan wajib pada acara kemasyarakatan pada komunitas Suku Betawi. Kuliner ini memiliki kemiripan dengan sayur godok yang selalu dihidangkan dalam Cap Go Meh. Menariknya, sayur godok melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek. Itulah sedikit terkait Menelisik Muasal Cita Rasa Kuliner Betawi Adaptasi dari Berbagai Negara.