Mencecap Kuliner Khas dari Kekayaan Ekologis Betawi

Mencecap Kuliner Khas dari Kekayaan Ekologis Betawi

Senibudayabetawi.com – Mencecap Kuliner Khas dari Kekayaan Ekologis Betawi – Sejarah ekologis menjadi hal yang tak pernah terlepaskan dari suatu wilayah. Faktor ini turut mempengaruhi cita rasa kuliner yang dihasilkan. Kekayaan cita rasa dari kuliner Betawi yang dihasilkan tak sekadar mengadaptasi dari berbagai negara. Akan tetapi juga berasal dari kekayaan ekologis dan sejarah lokalitasnya. Cita rasa ini menambah nilai otentik tersendiri. 

Beberapa contoh makanan yang lekat dengan sejarah ekologis Betawi, diantaranya Kerak Telor, Nasi Uduk, Pecak Tembang, Gabus Pucung, Gabus Garang Asem, Tumis Daun Duren, Kue Akar Kelapa, serta Telubuk Sayur. Misalnya kuliner Pecak Tembang memiliki nilai sejarah bahwa pada pecak tembang merupakan pengolahan ikan asin (jenis bahan makanan murah) menjadi lebih enak. 

Berbagai kuliner seperti kerak telor, nasi uduk, pecak hingga gabus didominasi oleh bahan dasar kelapa. Ini tak lepas dari kondisi ekologis Betawi, utamanya Cikini yang dikenal sebagai tumbuh suburnya kelapa. Seperti halnya bahan kuliner yang ada seperti bunga duren, pucung serta aren yang merupakan hasil pengolahan hasil bumi.

Mencecap Kuliner Khas dari Kekayaan Ekologis Betawi

Selain  makanan, Betawi juga memiliki beragam variasi sambal yang dulunya populer dan kini telah langka dijumpai. Misalnya mulai dari Sambal Lengkio, Sambal Honjo dan Sambal Kencur. Sambal    Lengkio    dengan    bahan    baku utamanya adalah Lengkio. Lengkio merupakan  keluarga   bawang-bawangan   yang berukuran  mini.  Saat  ini  Lengkio  sulit untuk  didapatkan  terutama  di  kota  besar.

Adalah Sambal Honjo yang memiliki bahan baku Honjo.  Honje  (Etlingera elatior)  atau  Kecombrang,  kantan  adalah sejenis  tumbuhan  rempah  dan  merupakan tumbuhan  tahunan  berbentuk  terna  yang bunga,   buah,   serta   bijinya   dimanfaatkan sebagai  bahan  sayuran. Sambal Honjo memiliki kemiripan dengan jenis sambal yang sangat populer di daerah Pandeglang, Banten. 

Terakhir yaitu Sambal  Kencur  dengan  bahan  baku  utamanya adalah kencur. Kekhasan dari sambal ini adalah   sambalnya   berwarna   kekuningan sesuai dengan warna kencur. Rasanya yang sedikit  getir  membuat  sambal  ini  memiliki keunikan  rasa  tersendiri  dan  untuk  mengurangi  rasa  getir  dari  kencur  biasanya kencur   dibakar   atau   disangrai   terlebih dahulu. Saat ini jenis sambal ini sudah sangat sulit untuk ditemukan, terlebih lagi dengan maraknya sambal instan, makin menjauhkan popularitas jenis sambal tersebut. 

1 Response

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.