Tak Hanya Setu Babakan, Inilah Tiga Kampung Betawi

Tak Hanya Setu Babakan, Inilah Tiga Kampung Betawi

Senibudayabetawi.com – Tak Hanya Setu Babakan, Inilah Tiga Kampung Betawi – Citra Setu Babakan telah lama menjadi salah satu sentra pusat kebudayaan Betawi. Berbagai aktivitas, pola hidup hingga produk budaya dari seni tradisi hingga kuliner yang masih asli dapat dinikmati. 

Perkampungan seluas 289 hektare itu diresmikan menyusul terbitnya SK Gubernur No. 92 Tahun 2000 yang ditandatangani oleh Gubernur Sutiyoso. Sedangkan, peletakan batu pertama pada 15 September 2000. Setu Babakan juga termasuk salah satu desa wisata terbaik versi Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif. 

Adapun kawasan ini terbagi menjadi lima zona, diantaranya zona embrio yang berisi bangunan awal kampung budaya Setu Babakan. Selain itu di zona A yang berisi gedung museum, panggung terbuka, rumah adat, gedung serba guna, dan kantor pengelola. 

Akan tetapi, sebenarnya pusat seni budaya Betawi tak hanya di seputaran Setu Babakan, tapi ada beragam alternatif lainnya untuk mengenal budaya Betawi. Tak Hanya Setu Babakan, Inilah Tiga Kampung Betawi

1 Rawa Belong

Terletak di Jakarta Barat, Rawa Belong lekat sebagai tanah kelahiran jagoan Betawi yaitu Si Pitung. Tak hanya menjadi legenda di zaman penjajahan Belanda, ia dikenal pemilik ilmu kebal anti senjata. Itulah mengapa Rawa Belong terkenal sebagai pusat silat Cingkrik.

Selain itu, Rawa Belong juga dikenal sebagai pasar bunga terbesar di Ibu Kota. Setiap akhir pekan, tepatnya mulai Kamis malam, pasar kembang ini dipenuhi para pedagang dari Jakarta dan sekitarnya. Di sini juga merupakan tempat berburu kuliner khas Betawi.

2 Condet

Kawasan Condet, Jakarta Timur, memiliki potensi budaya religi, edukasi, agrowisata, ekowisata, seni dan juga kearifan lokal masyarakat yang didukung dengan wisata sejarah. Karena itu, Condet ditetapkan sebagai pusat pengembangan budaya Betawi di era Gubernur Ali Sadikin. Dulu, di sini banyak warga menanam pohon duku dan pohon salak yang dijual terminal Cililitan, inilah yang menjadi cikal bakal Cagar Buah Condet. Menariknya, kawasan Condet dihuni banyak warga keturunan Arab yang memperkaya kebudayaan Betawi.

3 Kampung Tugu

Penduduk asli Kampung Tugu, Jakarta Utara, sering disebut sebagai Betawi Portugis. Ini karena mereka adalah keturunan Portugis yang memiliki budaya dan bahasa sendiri bernama bahasa Kreol Tugu. Karena tinggal di sini turun-temurun, masyarakat Kampung Tugu hidup membaur dengan warga lain yang berasal dari berbagai daerah. Salah satu yang khas dari sini adalah keroncong Tugu yang merupakan warisan budaya Portugis di Betawi. Di tahun baru, mereka juga memiliki tradisi unik yang disebut dengan rabo-rabo dan mandi-mandi.

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.