Sisi Religius dalam Folkor Betawi

Sisi Religius dalam Folkor Betawi

Senibudayabetawi.com – Sisi Religius dalam Folkor Betawi – Meski secara linguistik merupakan varian dari bahasa Melayu, namun masyarakat Betawi memiliki tradisi dan budaya yang khas dan berbeda dengan tradisi etnis Melayu. Salah satunya terlihat mencolok dari karakter religius masyarakat Betawi yang menonjol dalam perilaku bermasyarakatnya. 

Sisi religius masyarakat Betawi dikenal bukanlah bersifat inklusif. Ini terlihat dari agama Islam dalam mayoritas masyarakat Betawi yang tidak menolak singgungan dengan realitas budaya di sekitarnya, seperti budaya Cina. Misalnya dalam pakaian yang digunakan oleh masyarakat Betawi dalam perayaan pernikahan. 

Dalam pernikahan tersebut, simbol-simbol Islam toleran menyatu dalam satu acara sakral di pelaminan melalui pakaian adat kedua mempelainya. Pengantin laki-laki menggunakan jubah layaknya suku Arab, diberi nama Dandanan Care Haji. Sementara pengantin perempuan menggunakan pakaian yang diberi nama Dandanan Care None Penganten Cine. Khusus untuk pakain pengantin perempuan khas mencirikan tradisi Cina yang identik dengan agama lain. 

Contoh tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Betawi dengan nilai-nilai khasnya mampu melakukan proses akulturasi antar budaya yang dimilikinya. Sikap religius yang khas tersebut dilatari oleh proses penanaman Sisi Religius dalam Folkor Betawi.

Folkor merupakan salah satu produk budaya yang meliputi cerita rakyat, legenda, musik, sejarah lisan, pepatah. Selanjutnya,  lelucon, takhayul, dongeng, dan kebiasaan yang menjadi tradisi dalam suatu budaya. Folklor juga dikenal merupakan salah satu sarana dalam penyebaran berbagai tradisi budaya. 

Melansir dari Religiositas Masyarakat Betawi dalam Folkor karya Syarif Hidayatullah (2019), fungsi penanaman nilai religius dapat dilakukan melalui folkor, misalnya melalui cerita rakyat yang berisi nilai-nilai Islam. Hal ini sangat efektif sebagaimana dalam kehidupan masyarakat Betawi, oral literature (sastra lisan) memiliki peran penting. Misalnya dalam wujud pantun maupun prosa (sahibul hikayat). 

Kepercayaan Masyarakat Betawi Masyarakat Betawi memiliki kepercayaan yang besar terhadap Tuhan. Hal ini terlihat dalam folklornya, misalnya melalui cerita berjudul Pangeran Sarif yang mengandung pesan penting yang disampaikan tokoh ini tentang kepercayaan kepada Tuhan. 

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.