Senibudayabetawi.com – Pemaknaan Ragam Hias Ornamen Betawi – Ragam hias Betawi merupakan warisan budaya yang perlu dilestarikan di Indonesia. Tak hanya unik, keragaman motif dan warnanya mengandung makna simbolis sehingga implementasinya harus sesuai dengan pakem khusus. Ini dilakukan sebagai salah satu bentuk pelestarian budaya Betawi.
Ragam hias merupakan salah satu ungkapan arsitektural yang paling penting pada arsitektur rumah tinggal Betawi. Ragam hias ditemukan pada unsur-unsur dan hubungan-hubungan struktur atau konstruksi seperti sekor, siku penanggap, tiang atau hubungan antara tiang dengan batu kosta.
Tak hanya berasal dari Betawi, ragam hias rumah Betawi juga terpengaruh dari berbagai budaya luar, seperti Cina hingga Eropa. Misalnya terlihat dalam penanggap yang terpengaruh oleh arsitektur Cina. Tiang-tiang bangunan jarang dibiarkan polos bujur sangkar menurut irisannya tetapi diberi sentuhan akhir pada sudutnya juga detail-detail ujung bawah.
Sementara pengaruh dari Eropa yakni Belanda terlihat pada skor besi cor yang cenderung mengadaptasi bentuk-bentuk dari Eropa (art-deeo, art-noveau, dsb). Akan tetapi, ragam hias lebih banyak digunakan pada unsur-unsur bangunan yang bersifat non struktural seperti pada listplank, pintu, langkan (pagar pada rumah).
Selanjutnya pada jendela, garde (bentuk relung yang menghubungkan ruang depan dengan ruang tengah), sisir gantung (bidang yang terbuat dari papan yang menggantung di bagian depan rumah).
Semua ornamen ragam hias rumah adat Betawi memiliki makna tersendiri, berikut dirangkum oleh senibudayabetawi.com melansir Memaknai Arsitektur dan Ragam Hias pada Rumah Khas Betawi di Jakarta sebagai Upaya Pelestarian Budaya Bangsa karya Polniwati Salim (2018). Berikut Pemaknaan Ragam Hias Ornamen Betawi.
1 Lispang Gigi Balang
Lisplang gigi balang berbentuk runcingan segitiga yang dipasang pada lisplang samping rumah. Bentuk segitiga dan bulatan pada lispang bermakna kejujuran, keberanian, keuletan, dan kesabaran. Selain model tersebut, masih ada banyak model bentuk lispang lainnya yaitu ornamen pucuk rembung, ornamen bunga cempaka, serta ornamen swastika (motif china).
2 Banji
Banji memiliki pola segi empat yang dikombinasikan dengan unsur tumbuh-tumbuhan. Adapun jenis motif yang paling banyak disukai adalah bunga lima dan kembang payung oleh sebagian orang Betawi. Bunga lima dan kembang payung dalam pengobatan Betawi dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
Tak hanya dua jenis ragam hias itu, ragam hias rumah Betawi juga terpengaruh dari berbagai budaya luar, seperti Cina hingga Eropa. Misalnya terlihat dalam penanggap yang terpengaruh oleh arsitektur Cina. Tiang-tiang bangunan jarang dibiarkan polos bujur sangkar menurut irisannya tetapi diberi sentuhan akhir pada sudutnya juga detail-detail ujung bawah.
Sementara pengaruh dari Eropa yakni Belanda terlihat pada skor besi cor yang cenderung mengadaptasi bentuk-bentuk dari Eropa (art-deeo, art-noveau, dsb). Akan tetapi, ragam hias lebih banyak digunakan pada unsur-unsur bangunan yang bersifat non struktural . Misalnya, seperti pada listplank, pintu, langkan (pagar pada rumah).