Tradisi Rosulan dalam Silat Beksi

Tradisi Rosulan dalam Silat Beksi

Senibudayabetawi.com – Sebagai salah satu tradisi Betawi, silat Beksi memegang peranan penting dalam dunia silat Betawi. Selain memiliki pengikut yang besar, sejarah dan tradisi dalam silat Beksi sangat menarik untuk dibahas, salah satunya tradisi rosulan.

Diketahui silat Beksi merupakan salah satu aliran silat Betawi yang dikembangkan oleh masyarakat di daerah Kampung Dadap, Kosambi, Tangerang. Salah satu versi menyebut bahwa penemu aliran ini adalah Lie Tjeng Hok (1854-1951), seorang keturunan Tionghoa dari  keluarga petani dari Amoy. 

Tak hanya itu, ia menggabungkan ilmu beladiri keluarganya dengan ilmu dari guru-guru Betawinya dan mengajarkannya pada orang Betawi pesisir. Selanjutnya silat ini berkembang pesat ke wilayah Petukangan Selatan, Jakarta Selatan, hingga Barujaya, Batuceper dan Tangerang. Setidaknya menurut Eddy Wijaya, cicit Lir Tjeng Hok, Beksi memiliki sebanyak 23 jurus, diantaranya Loco Buni (pukulan celentang), Goleng (menghindar), Bandut Atas-Bandut Bawah, serta Singkur Kiri- Singkur Kanan. 

Tahapan Rosulan

Melansir Mitos Silat Beksi Betawi karta Yuzar Purnama (2018), salah satu syarat menjadi pesilat beksi yakni harus mengikuti tradisi rosulan atau ngerosul ini dibagi menjadi tiga tahapan. Tahap pertama dilaksanakan ketika seseorang daftar menjadi murid silat beksi. Sedangkan tahap kedua jika pesilat beksi akan mendapatkan jurus keenam atau broneng. Tahap terakhir yakni saat pesilat beksi selesai mendapatkan ilmu petir atau menyelesaikan seluruh jurus Beksi. 

Setelah melaksanakan ritual rosulan atau ngerosul maka seorang pesilat berhak dan diperkenankan untuk mengajarkan ilmunya. Itu artinya, pesilat Beksi sudah bisa menjadi guru dan memiliki murid. 

Para murid yang akan melaksanakan rosulan duduk melingkar di atas tikar pandan. Biasanya rosulan atau ngerosul diawali dengan membaca surat Alfatihah yang ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW dan sahabatnya, para wali, dan seluruh pendahulu tokoh beksi. Selanjutnya, dilanjutkan dengan membaca surat Alikhlas 3 kali, surat Alfalak, surat Annas, surat Albaqarah ayat 1-5. Lalu, surat Albaqarah ayat 284-286, membaca ayat Kursi, zikir, tahlil, doa khusus.

Perlengkapan Rosulan

Setelah itu, semua murid diharuskan minum air kembang dan dibasuhkan ke muka, lengan, dada, dan kaki dan menyantap  makanan dan minuman khas rosulan. Perlengkapan rosulan diantaranya pisang emas, kue tujuh rupa, kopi manis dan kopi pahit, teh manis, air putih. Tak lupa juga pisau lepit atau pisau cap garpu, minyak wangi. Selain itu juga kembang tujuh rupa di dalam baskom tambah air dan minyak wangi, serta rujak tujuh rupa.

Perlengkapan rosulan dan ngerosul tahap kedua sama dengan tahap pertama, hanya saja tahap kedua ini ditambah dengan susu dan pisang ambon. Rosulan tahap kedua ini disebut juga rosulan susu. 

Sementara pada tahap ketiga disajikan beragam perlengkapan. Misalnya, nasi putih, nasi tumpeng kuning, sayur daun kelor, ikan petek, sate cabe bawang terasi, dan ayam bekakak. Rosulan tahap ketiga ini disebut juga rosulan motong ayam. 

Ramadani Wahyu

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.