Kemerdekaan

Memaknai Kemerdekaan dan Kebersamaan dalam Lomba Balap Karung

Senibudayabetawi.com – Cerahnya mentari pada peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2022 disambut gembira oleh anak-anak di RT 4 RW 9, Kelurahan Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Bagaimana tidak, berbagai perlombaan, seperti balap karung digelar membuat antusias mereka membuncah. Siapa sangka bahwa permainan balap karung ini bermula dari permainan tradisional?

Balap karung merupakan salah satu perlombaan wajib dalam setiap momen Hari Kemerdekaan. Karung goni digunakan setengah bagian tubuh dan para peserta harus melompat dan balapan untuk mencapai garis finis. Sekitar 3 hingga 5 orang peserta bisa melakukan permainan ini.

Permainan balap karung biasa dimainkan oleh anak-anak. Namun, belakangan untuk memperingati peringatan Hari Kemerdekaan, permainan ini juga dilakukan oleh orang dewasa. Meski terlihat sangat seru, permainan ini juga memiliki makna terdalam lo. Balap karung dimaknai sebagai upaya mencapai tujuan di tengah berbagai kesulitan. Meski harus terjatuh, para peserta harus berusaha pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat untuk mencapai titik akhir.

Melansir buku Olahraga dan Permainan Tradisional, balap karung memiliki aturan tersendiri. Para peserta harus meloncat untuk memakai karung dari garis dimulainya perlombaan ke titik finis. 

Bila dilakukan secara berkelompok dan saat peserta telah kembali ke garis start maka ia akan digantikan dengan pemain lain tim. Bagi tim yang berhasil mencapai garis akhir paling cepat maka dinyatakan sebagai pemenang.

Permainan Tradisional tak Lekang Tergilas Zaman

Ketua penitia perlombaan, Syifa menyatakan tujuan perlombaan ini yaitu mengenalkan pada anak-anak Betawi tentang permainan tradisional. Pasalnya, tidak setiap hari anak-anak Betawi dapat memainkan permainan ini. 

“Kalau tiap hari kan anak-anak kita main game dan internet. Dengan perayaan 17 Agustus ini mereka diharapkan dapat mengenal permainan tradisional,” ujar dia kepada Senibudayabetawi.com, Rabu (17/8).

Selain itu, permainan tradisional juga melatih beberapa karakter dalam anak-anak. Mulai dari kejujuran, kompetitif, melatih motorik anak hingga kebersamaan yang jarang ada dalam permainan modern. 

Malik, salah satu peserta balap karung menyatakan antusiasmenya mengikuti perlombaan ini. Meski kalah, Malik tetap sumringah. “Kalah tak apa-apa. Yang penting bisa main bareng sama teman-teman yang lain,” ujar dia.

Adapun berbagai perlengkapan perlombaan balap karung diantaranya karung goni, kapur untuk garis start dan finish, peluit, serta helm sebagai antisipasi bila peserta terjatuh.

Ramadani Wahyu

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.