Senibudayabetawi.com – Momen 17 Agustus merupakan peringatan besar bagi bangsa Indonesia. Berbagai lomba perlombaan tak tertinggal untuk memeriahkan nuansa lomba 17 Agustus. Ya, berbeda dari kondisi dua tahun sebelumnya yang masih diliputi situasi ketat karena COVID-19, selebrasi semarak kemerdekaan ke 77 tahun ini berhasil digelar lagi.
Berbagai ajang lomba peringatan 17 Agustus tak pernah absen, diantaranya lomba makan kerupuk, lomba tarik tambang, panjat pinang, hingga balap karung. Tak hanya anak-anak yang antusias dengan peringatan 17 Agustus, para orang dewasa tak mau kalah turut memperingatinya.
Sejarah dan Budayawan JJ Rizal menyatakan tradisi lomba 17 Agustus bermula muncul karena antusias masyarakat ingin memeriahkan perjuangan kemerdekaan Indonesia secara menyenangkan. Tempo itu, setelah beberapa tahun Indonesia merdeka, berbagai lomba silih berganti digelar. Sang Proklamator, Soekarno turut mendorong untuk merayakan selebrasi lomba 17 Agustus.
Semua lomba tumbuh dan mempunyai sejarahnya masing-masing. Lalu bagaimana sejarah masing-masing perlombaan tersebut, berikut kami rangkum.
- Lomba Panjat Pinang
Perlombaan ini biasa dilakukan secara berkelompok. Setiap tim harus sama-sama memperebutkan hadiah dengan memanjat sebuah tiang. Pada puncak tiang tersebut terdapat berbagai hadiah yang diperebutkan. Konon, tempo dulu lomba ini diadakan sebagai hiburan dan bahan tertawaan kaum kolonial Belanda. Mereka ingin melihat masyarakat pribumi yang hendak memperebutkan barang mewah, seperti keju, hingga pakaian.
2.Lomba Makan Kerupuk
Seperti halnya namanya, lomba ini dilakukan dengan memakan kerupuk dan peserta paling cepat keluar sebagai pemenang. Tak asal makan kerupuk, para peserta harus memakan dari kerupuk yang digantung menggunakan tali pengikat. Lomba ini juga menyimbolkan arti kesederhanaan karena kerupuk merupakan makanan murah meriah.
- Tarik Tambang
Sama seperti lomba panjat pinang, perlombaan tarik tambang merupakan jenis perlombaan kelompok yang mengharuskan setiap kelompok menarik tali tambang. Perlombaan usai ditandai dengan tumbangnya salah satu tim. Tarik tambang juga menyimbolkan perjuangan pahlawan yang dipaksa bekerja, gotong royong, dan solidaritas
- Balap Karung
Perlombaan balap karung merupakan perlombaan paling populer dan selalu ditunggu-tunggu. Biasanya para peserta lomba mengenakan karung beras hingga goni dan masuk ke dalamnya. Tak hanya itu, mereka harus meloncat kecil-kecil menuju garis finish. Pemenang merupakan mereka yang paling cepat menuju garis akhir ini.
- Estafet Kelereng
Perlombaan estafet kelereng kerap kali diikuti oleh anak-anak hingga remaja. Alat yang dibutuhkan dalam perlombaan ini sangat sederhana, yaitu sebuah kelereng dan sendok. Masing-masing peserta bertugas membawa kelereng yang diletakkan di atas sendok sambil berjalan menuju ke garis finish. Lomba estafet kelereng membutuhkan keseimbangan dan fokus dari masing-masing peserta.
Ramadani Wahyu