Tari Topeng Betawi

Ada Tari Topeng Betawi dalam Pecahan Uang Kertas Baru Rp 100.000, Beginilah Makna di dalamnya

Senibudayabetawi.com – Berbagai seni tradisi daerah kerap kali mewarnai dalam pecahan uang kertas Indonesia. Seperti halnya kesenian tari Topeng Betawi yang muncul dalam pecahan uang kertas Rp 100 ribu baru yang diluncurkan oleh Bank Indonesia (BI). Tari Topeng Betawi merupakan kesenian khas yang memiliki ciri khas tersendiri.

Tari Topeng Betawi merupakan salah satu kesenian asli Jakarta yang sampai saat ini keberadaannya masih eksis. Usut punya usut, tarian ini sudah ada sejak tahun 1930-an. Tak hanya itu, tarian ini juga merupakan salah satu tarian unik di Betawi, bahkan bisa dibilang semua macam seni ada di dalamnya.

Diketahui Tari Topeng Betawi mengkombinasikan antara lakon atau drama, lawanan (bodor), seni musik, dan suara serta gerakan tarian nan memukau. Biasanya, para penari membawakan sebuah tema yang tergolong variatif. Mulai dari tema yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat seperti legenda, kritik sosial, dan cerita klasik lainnya.

Menariknya, tari ini tempo dulu tumbuh dan berkembang di kalangan Betawi pinggiran atau Betawi Ora. 

Memaknai Makna di balik Kostum Tari Topeng Betawi

Seperti halnya tari-tarian daerah lainnya, Tari Topeng Betawi memiliki kostum khas tersendiri yang unik. Diketahui tarian ini biasa dibawakan oleh lelaki dan perempuan dan memiliki perbedaan yang signifikan. 

Misalnya, kostum yang dipakai penari laki-laki biasanya kerap memakai pakaian dan celana warna hitam. Pakaian tersebut kemudian dikombinasikan dengan kaus oblong. Tak lupa atribut lainnya yaitu sarung serta peci. 

Sementara busana untuk penari wanita lebih menonjolkan ciri khas dari tarian ini. Mereka mengenakan kebaya dan kain batik Betawi yang dipadukan dengan penutup dada, kewer atau selendang, serta penutup perut. Tak hanya itu, mereka juga mengenakan penutup panggul atau andong serta ikat pinggang logam atau pending. 

Selain itu, khusus untuk penari tari ini Lipet Gandes kerap kali memakai aksesori tambahan. Mereka juga mengenakan kipas besar, tepatnya saat tengah melakukan dialog bersama dengan pelawan hingga saat bernyanyi. 

Tempo Dulu Ditampilkan dengan Berkeliling

Tari Topeng Betawo tempo dulu kerap kali ditampilkan dengan cara berkeliling atau ‘ngamen’. Meski terdiri atas beragam seni di dalamnya, budaya ini tetap menitikberatkan unsur seni tarinya. Akan tetapi, ketika digelar untuk mengisi acara, lebih mengutamakan unsur lawakannya.

Ramadani Wahyu

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.