Senibudayabetawi.com – Jika dilihat dari bahasa yang digunakan secara sekilas, masyarakat Betawi merupakan salah satu etnis Melayu. Namun masyarakat Betawi memiliki tradisi dan budaya yang khas dan berbeda dengan tradisi etnis Melayu pada umumnya. Salah satu perbedaan yang mencolok adalah pada karakter masyarakat Betawi memiliki sikap religius yang tercermin dari budayanya, seperti halnya folkor.
Melansir dari Religiositas Masyarakat Betawi dalam Folklor, tingkat religius masyarakat Betawi sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat dari mereka yang rela menunaikan ibadah haji dengan menjual harta benda yang dimilikinya. Tak hanya itu, banyak perayaan agama yang menjadi bagian siklus kehidupan budaya masyarakat. Mulai dari budaya nuju bulan hingga cukur rambut.
Religiositas masyarakat Betawi bukanlah religiositas yang inklusif. Hal ini terlihat dari agama Islam yang dianut oleh mayoritas masyarakat Betawi tidak menolak bersinggungan dengan realitas budaya di sekitarnya, seperti budaya Cina.
Misalnya dalam pakaian yang digunakan oleh masyarakat Betawi dalam perayaan pernikahan. Dalam pernikahan tersebut, simbol-simbol Islam toleran menyatu dalam satu acara sakral di pelaminan melalui pakaian adat kedua mempelainya.
Sedangkan, pengantin Betawi laki-laki kerap kali menggunakan jubah seperti halnya suku Arab yang identik dengan Islam diberi nama Dandanan Care Haji.
Hal tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Betawi dengan agama Islam yang diyakininya telah menjadi suku yang unik dengan akulturasi budaya yang dimilikinya.
Munculnya sikap religius semacam itu tentu didasari oleh proses penanaman nilai-nilai religius dalam tradisi kebudayaan suku Betawi. Salah satunya melalui folklor.
Folklor dapat digunakan sebagai media pendidikan dan pengendalian sosial agar dipatuhi masyarakat. Cerita rakyat berisi beragam nilai sehingga dapat mrnanamkan nilai-nilai kebaikan ke manusia. Ini terlihat dari kemunculan puisi (dalam bentuk pantun) dan prosa (dalam bentuk sahibul hikayat) dalam tradisi sastra lisan masyarakat Betawi dan perayaan-perayaan budaya Betawi.
Keren