Ikon Jakarta

Jadi Ikon Jakarta, Beginilah Makna dalam Kebaya Encim Betawi

Senibudayabetawi.com – Berakar dari “DNA” fesyen dari peranakan Tionghoa, kebaya encim lekat dengan budaya Betawi. Sampai saat ini, pakaian simbol Jakarta ini masih dijaga eksistensinya. Warna-warnanya yang ngejreng dan mentereng seolah tak pernah lekang oleh waktu. Tapi tahukah kalian apa makna di balik kebaya encim Betawi sebagai ikon Jakarta?

Melansir Mengenal 8 Ikon Kebudayaan Betawi karya Handayani (2010), makna yang terkandung dalam kebaya encim Betawi sangat mendalam. Kebaya ini bermakna sebagai sesuatu yang menggambarkan keindahan, kecantikan, kedewasaan, keceriaan, kearifan. Keseluruhan makna itu mendasari pergaulan, aturan, dan tuntutan leluhur yang menjadikan kebaya encim memiliki dasar filosofi yang baik bagi perempuan Betawi. 

Penggunaan Kebaya Encim Betawi sebagai busana adat Betawi memiliki makna di atas yang membedakannya dari kebaya encim daerah lainnya. Keanggunan dan kehormatan perempuan menjadi tujuan utama dari pemakaian kebaya encim oleh perempuan Betawi. 

Kendati kebaya encim tak hanya ada di Betawi, tapi juga melayu, seperti Singapura dan Malaysia, tapi ada perbedaan signifikan dibanding kebaya encim Betawi. Tempo dulu, kebaya encim di encim Betawi, berwarna putih. Sementara pada kebudayaan Tionghoa, warna putih jarang digunakan karena melambangkan duka. Sementara negara Singapura dan Malaysia cenderung memakai warna yang mencolok, seperti merah cerah.

Kebaya Encim Betawi

Namun, ternyata penggunaan warna putih pada kebaya encim ini berkaitan dengan makna kesucian dan kereligiusan. Selain itu, perbedaan mencolok dari sisi bagian potongan antara kebaya encim Betawi dan negara melayu tersebut memiliki arti tersendiri. Kebaya encim di Malaysia memiliki model bagian bawah yang terbuka dan dijahit dari bagian bahu ke bawah. Sedangkan kebaya encim pada busana adat Betawi memiliki model lurus dengan bagian bawah yang tertutup. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk pengaruh agama Islam yang mewajibkan perempuan untuk berpakaian tertutup. 

Tak hanya itu, pemakaian kerudung sebagai penutup kepala pada kebaya encim Betawi juga menyimbolkan makna tersendiri, yang cenderung menekankan nilai Islam. Menurut Luthfiah (2019) dalam tulisannya yang berjudul Perancangan Interior Pusat Kebaya Nusantara Di Bandung, karena pengaruh masuknya agama Islam, pemakaian kebaya Betawi biasa dilengkapi dengan pemakaian selendang sebagai kerudung. 

Corak dalam kebaya encim ikon Jakarta juga menyimbolkan pemaknaan tertentu. Misalnya, corak bordir kebaya encim Betawi yang ada pada saat ini. Pada zaman dahulu, kebanyakan dari corak bordir kebaya encim ini berupa corak-corak khas Tionghoa seperti burung bangau, burung phoenix, kupu-kupu, naga, serangga. 

Masing-masing dari corak tersebut memiliki makna dan arti tersendiri. Pemakaian corak tersebut diharapkan dapat memberikan makna yang baik bagi si pemakai. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, mulailah bermunculan corak bordir baru seperti corak bordir ondel-ondel. Munculnya corak bordir ondel-ondel dalam kebaya encim yang dikenakan oleh masyarakat Betawi juga memiliki maknanya tersendiri. Dalam masyarakat Betawi, ondel-ondel dianggap sebagai penolak bala atau kesialan. 

Ramadani Wahyu

2 Responses

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.