Senibudayabetawi.com – Kendaraan umum bernama Oplet memang lekat dengan tradisi Betawi. Ini terlihat dari tontonan sinetron Si Doel yang menampilkan bentuk asli Oplet berwarna biru. Siapa sangka, ternyata kendaraan ini mulai beroperasi di Jakarta sejak 1930.
Muasal kata ‘Oplet’ berasal dari nama Chevrolet atau Opel. Namun, versi lain menyebut Oplet berasal dari kata ‘auto let’. Mobil yang digunakan sebagai Oplet merupakan sedan buatan Inggris dilengkapi ban yang telah dimodifikasi. Salah satu merek yang kerap digunakan sebagai Oplet yaitu merk Austin. Ini memicu sebagian masyarakat menyebut Oplet dengan nama ‘Ostin’.
Melansir dari setubabakan.com, mulainya Oplet dioperasikan secara terbatas, tepatnya di kawasan Jakarta Timur selanjutnya berekspansi di berbagai daerah lain yang memiliki izin trayek resmi.
Oplet dibagi menjadi dua tempat bagian. Bagian pertama yakni di bagian depan tempat sopir dan seorang penumpang. Sementara bagian kedua di belakang adalah khusus untuk penumpang.
Tempo dulu, lantai pada ruangan penumpang terbuat dari kayu, lengkap dengan atap dari seng serta rangka kayu.Sementara pada bagian jendela Oplet berasal dari bahan kayu dan plastik yang dapat dibentangkan dan dinaik turunkan.
Tepatnya pada tahun 1960-an hingga 1970-an, Oplet merupakan kendaraan umum paling populer di Jakarta. Ini tak lain karena saat itu bus berukuran sedang dan besar masih sangat jarang. Akan tetapi menjelang 1980-an, trayek-trayek Oplet yang sedianya ada mulai dihapus dan digantikan dengan kendaraan lain. Misalnya Mikrolet, Koperasi Wahana Kalpika hingga Metro Mini.
Saat menjadi kendaraan paling populer, Oplet memiliki rute tersendiri, seperti Stasiun Jatinegara, Matraman Raya, Salemba Raya, Senen, Pasar Baru, dan Harmoni. Namun, seiring berjalannya waktu, usia Oplet di Jakarta dirasa semakin tua dan harus dipensiunkan. Akhirnya, Gubernur DKI Jakarta Tjokropranolo mengeluarkan kebijakan pada 1979 untuk menghapus Oplet dan diganti dengan Mikrolet.
