Perpaduan Tanji dan Topeng Betawi

Muasal Jipeng, Perpaduan Tanji dan Topeng Betawi

Senibudayabetawi.com – Kebanyakan masyarakat nusantara mengenal tanjidor sebagai kesenian orkes asli Betawi. Ini tak lain karena kesenian ini telah eksis sejak abad ke- 19 dengan nama tanji. Ciri khas kesenian ini berada pada alat musik tiup yang tempo dulu dimainkan sekadar mencari kesenangan. Namun, lambat laun tanji berkembang menjadi jipeng, perpaduan tanji dan topeng Betawi. 

Seiring berjalannya waktu, kesenian ini lalu ditambahkan berbagai alat musik lain seperti gendang, gong, dan alat musik gesek. Penambahan alat musik tersebut mengubah nama tanji menjadi tanjidor. Dengan nama tanjidor, kesenian ini mulai digarap secara profesional dan melayani berbagai permintaan untuk pentas di tiap pesta dan hajat.

Melansir dari Indonesia Kaya, kelompok-kelompok tanjidor mulai bermunculan hingga mendapatkan tempat di hati masyarakat Betawi. Berbagai hajat dan pesta seperti pernikahan, khitanan selalu diramaikan dengan tanjidor. Meski demikian, tanjidor kemudian mengalami masa sulitnya. Masyarakat mulai bosan dengan pertunjukkan tanjidor yang hanya mementaskan instrumen musik.

Muasal Jipeng

Bermula dari kebosanan ini, kesenian tanji kemudian dipentaskan bersama dengan topeng lalu ditambah dengan nyanyian, tarian, dan lawakan. Lawakan inilah yang disebut dengan topeng atau seni peran dalam tradisi Betawi. Cerita yang dipentaskan dalam lawakan biasanya mengenai keseharian masyarakat Betawi atau cerita rakyat sunda. Demikian pula dengan lagu yang dinyanyikan adalah lagu betawi dan sunda atau gabungan di antara keduanya.

Dilihat dari alat musik yang digunakan, kesenian jipeng tidak jauh berbeda dengan tanjidor. Kedua kesenian tersebut secara umum menggunakan perpaduan beberapa alat musik seperti klarinet, trompet, trombone, tenor, bass tambur, simbal, dengan tambahan gendang, gong, dan alat musik gesek seperti tehyan atau pun rebab.

Kesenian Jipeng yang biasa dipentaskan dalam pesta dan hajat dalam tradisi Betawi kerap dimainkan di lapangan terbuka. Hal ini dilakukan untuk bisa menampung penonton yang banyak, selain juga karena dalam Jipeng terdapat tambahan pentas nyanyi, tari, dan lawakan. Perpaduan tanji dan topeng Betawi ini menghadirkan suatu kesenian yang unik sekaligus menarik tak lekang oleh zaman.

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.