Hajatan Betawi

Pohon Pisang Raja di Setiap Hajatan Betawi, Simbol Cinta Sejati

Senibudayabetawi.com – Menjadi salah satu bagian bangsa Indonesia, Betawi mempunyai berbagai kebudayaan dan adat yang hingga saat ini eksis dilestarikan. Salah satunya yakni budaya memajang pohon pisang saat hajatan Betawi. Tempo dulu, budaya ini kerap ada di setiap pintu tuan rumah hajatan Betawi.

Tak asal pisang, pisang yang disajikan yakni pisang jenis raja suluhan yang senantiasa menghiasi setiap hajatan Betawi. Pisang suluhan ini kerap kali dipakai sebagai hiasan di bagian kanan dan kiri pintu masuk hajatan. 

Lanny, salah satu warga Betawi asli menyatakan muasal budaya ini yakni dari Jawa. “Lalu lambat laun diserap masyarakat Betawi. Pisang ini menyimpan simbol cinta sejati untuk orang yang dihajati,” kata dia, Senin (7/11).

Kendati masih eksis, sayangnya tradisi ini sudah jarang ada di berbagai hajatan Betawi, termasuk dalam masyarakat perkotaan yang tergilas budaya modernisasi. Selain itu, faktor lain yakni pisang raja matang dari pohon di Jakarta. 

Pasalnya, sambung Lanny, tradisi ini mensyaratkan agar menggunakan pisang raja yang masak alami di pohon atau kerap disebut suluh. “Biasanya yang dipakai pohon pisang utuh yang masih ada batang, daun, hingga akarnya dan ditancapkan begitu saja saat acara berlangsung,” jelas dia.

Khitanan hingga Pernikahan Masyarakat Betawi

Menariknya, tempo dulu pisang raja ini menjadi salah satu incaran masyarakat yang hadir dalam gelaran hajatan Betawi. Begitu acara selesai, mereka saling berebut pisang sekaligus untuk memeriahkan acara. “Kalaupun masih ada tradisi ini, tapi orang sekarang sudah tak saling berebut pisang lagi. Kalau zaman dulu masih semarak dan mereka antusias,” beber Lanny.

Tradisi ini kerap ada di berbagai hajatan, mulai dari khitanan hingga pernikahan masyarakat Betawi. Simbol cinta sejati dan dewasa arti dari pisang raja suluhan ini diharapkan anak yang dikhitan hingga mempelai pernikahan bisa lebih dewasa memaknai cinta.

Beberapa versi menyebut, untuk jenis pisang raja yang digunakan yakni pisang raja talun. Selain bentuknya yang besar dan panjang, spesies ini termasuk kategori pisang unggulan. 

Pisang suluhan raja mengandung filosofi, di antaranya simbol cinta sejati karena pohon pisang hanya berbuah sekali selama hidupnya. Pasangan pengantin diharapkan dapat membangun rumah tangga yang langgeng, sekali seumur hidup.

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.