Senibudayabetawi.com – Sjuman Djaya, dikenal sebagai sutradara lawakan yang lahir bertitel BA alias Betawi Asli. Sejak di bangku SLA (setaraf SMA sekarang) ia telah akrab dengan dunia sandiwara, cerita pendek, sajak hingga kritik sastra. Karya-karyanya selalu ditunggu-tunggu.
Tahun 1956, cerita pendeknya yang bertajuk Keroncong Kemayoran diangkat menjadi film dengan judul Saodah yang diproduksi perusahaan film Persari. Kariernya dalam perfilman berlanjut dengan menjadi Asisten Sutradara dalam film Anakku Sajang, yang juga diproduksi Persari tahun 1957.
Sejak 1958, ia mulai bekerja secara tetap di perusahaan film milik Djamaludin Malik itu di bagian Departemen Penulisan yang dipimpin Asrul Sani.
Selanjutnya, tahun 1959 Sjuman mendapat beasiswa untuk belajar sinematografi di Uni Soviet. Ia menempuh pendidikan di All Union State Institute of Cinematography atau VGIK dan lulus dengan tugas akhir film pendek berjudul Bayangan yang dibuat dalam bahasa Rusia dan berdurasi 25 menit.
Sekembalinya ke tanah air, Sjuman sempat menjadi pengajar di Kursus Kader Karyawan Film. Lalu, ia diangkat menjadi Direktur di Direktorat Film Departemen Penerangan tahun 1966 hingga 1968.
Di tangannya lahir beberapa kebijakan penting untuk merangsang dunia perfilman setelah dihantam krisis politik pasca 1965. Salah satunya, membentuk Dewan Produksi Film Nasional, yang bertujuan memproduksi film percontohan untuk meningkatkan kualitas film Indonesia.
Usai jadi birokrat, ia aktif kembali menjadi sineas. Lewat Tengah Malam pada tahun 1971 menjadi debutnya sebagai sutradara. Sejak saat itu, karier Bung Sjuman semakin berkembang. Tak meninggalkan akarnya, ia banyak menulis skenario film, baik yang ia sutradarai sendiri, maupun film sutradara lain. Selain itu, ia juga menjadi produser lewat perusahaan yang ia dirikan, Matari Artis Jaya Film.
Wafatnya Wjuman
Sjuman Djaya wafat pada 19 Juli 1958 pada usia 50 tahun. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi dunia hiburan tanah air. Hingga akhir hayatnya, ia terus melahirkan karya-karya terbaiknya. Tak heran, jika ia kerap disebut-sebut sebagai salah seorang penulis skenario dan sutradara terbaik sepanjang masa.
Sebagai seorang penulis skenario dan sutradara, Sjuman Djaya telah melahirkan karya lebih dari 50 judul film. Berkat karya-karya tersebut, ia telah memenangkan berbagai macam kategori dalam penghargaan Festival Film Indonesia. Adapun penghargaan yang pernah diraihnya, yaitu 3 Piala Citra dari Kategori Cerita Asli terbaik FFI (Laila Majenun, Si Doel Anak Modern, Kerikil-Kerikil Tajam) dan 2 Piala Citra dari Kategori Sutradara Terbaik FFI (Si Doel Anak Modern, Budak Nafsu)