Betawi

Ada Apa di Balik Makna Lapisan Kue Pepe Betawi?

Senibudayabetawi.com – Dibanding dengan jajanan kekinian, beberapa jajanan khas Betawi jarang muncul ke permukaan. Kue pancong misalnya yang biasa dimakan sembari minum teh di sore hari mulai jarang ditemukan. Namun hal itu tak berlaku bagi kue pepe. Kue khas Betawi berwarna warni ini masih kerap ditemui di beberapa penjual jajanan di pinggir jalan. 

Rasa kue ini  memang terlihat seperti kue pada umumnya, yaitu manis. Namun, sensasi lembut dan kenyal serta warna warni dari kue ini sangat khas sehingga tak sulit membedakan dengan kue lainnya. Meski bentuknya sederhana, tapi bagi masyarakat Betawi kue ini memiliki makna khusus. Bahkan banyak yang menyebut bahwa kue ini merupakan kue pertama kali muncul pada masyarakat Betawi. 

Budayawan Betawi, Yahya Andi Saputra menyatakan kue pepe biasanya dipotong persegi panjang dan disajikan begitu saja di piring. Pada pasar tradisional dan toko, kue ini kerap dikenal dengan lapis sagu. Ia menyatakan bahwa muasal nama “pepe” tak lain mengacu pada tekstur kenyal atau lentur kue ini. 

Makna di Balik Lapisan Kue Pepe

Tekstur kenyal dari kue pepe berasal dari beberapa bahan, seperti tepung beras, tepung sagu, gula pasir dan santan. Cara pembuatannya pun dilakukan dengan dikukus penuh kesabaran selapis demi selapis dan berwarna warni. 

Menariknya, Yahya menyebut setiap lapisan kue pepe memiliki makna tersendiri yang mengacu pada simbol siklus hidup masyarakat Betawi. “Pada lapis awal yaitu alam rahim. Lapis kedua adalah alam dunia dan lapis ketiga yaitu alam kubur,” kata dia kepada Senibudayabetawi. 

Kue pepe klasik memiliki ciri khas yang biasanya bagian lapisan paling atas yakni berwarna merah. Sementara lapis berikutnya hijau dan putih. Yahya menyebut tak ada ketentuan pemberian warna lapisan pada kue pepe zaman sekarang. Tapi lebih pada selera pembuatnya. 

Pada kalangan masyarakat Betawi yang lekat dengan nilai religiusitas yang tinggi, warna hijau pada lapisan kue pepe mempunyai makna tersendiri. Hijau berarti warna kesuburan dan keteguhan.

Sementara, versi lain menyebut kue pepe menyimbolkan eratnya hubungan dalam persaudaraan masyarakat Betawi. Ya, masyarakat Betawi sangat terkenal akan hubungan yang erat, terlebih antar saudara. 

1 Response

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.