Senibudayabetawi.com – Olahraga sepak bola masih menjadi salah satu jenis olahraga yang menarik minat berbagai lapisan masyarakat. Perhelatan piala dunia 2022 yang hari-hari ini terjadi misalnya, masih mempunyai tempat sebagai agenda paling ditunggu. Namun ternyata di balik itu, sejarah panjang olahraga yang populer sejak zaman kolonialisme di Batavia ini, juga berfungsi sebagai wadah komunitas paling terbuka berbagai etnis mulai dari Eropa, Asia hingga bumiputra.
Ya, era modernisasi abad ke-19 telah berdampak signifikan terhadap perkembangan Batavia. Ini diikuti dengan pesatnya perkembangan komunitas-komunitas dengan berlatar belakang hobi dan aktivitas gaya hidup. Tak ayal jika sepak bola hingga menjadi ajang seperti dalam piala dunia 2022
Komunitas-komunitas ini kerap kali lebih terbuka terhadap berbagai perbedaan latar belakang etnis dan budaya di Batavia- yang notabene pusat perdagangan dunia. Mulari dari pemuda darti etnis Eropa, Asia dan bumiputra. Para pemain dalam cabang olahraga sepak bola tak hanya bertanding. Namun, aktif dalam berbagai perkumpulan mendekatkan seperti pesta-pesta bersama.
Dalam Batavia: Als Handels. Industrie-En Woonstad (1937), Gemeente van Batavia menyebut, sepak bola mulai dikenal publik Batavia pada akhir abad ke-19. Ketika itu hanya terdapat beberapa kelompok pemuda yang memainkan olahraga ini pada Minggu sore di sekitar Koningsplein ataupun Waterlooplein yang memiliki lapangan luas.
Klub Sepak Bola di Batavia
Para pemuda beragam etnis ini membentuk beragam klubklub sepak bola yang bergabung dalam suatu liga sepak bola di Batavia yang bernama Voetbalbond Batavia en Omstreken (N.B.O) dan Bataviasche Kantoorvoerbalbond.
Dalam Perkembangan Budaya Kosmopolitan di Batavia 1905-1942, (2019), G. Andika Ariwibowo, pada tahun1937, V.B.O memasuki musim pertandingan yang ke-25 sekaligus menjadi pesta perak bagi keberadaan liga sepak bola di Batavia.
Pertandingan pertama liga V.B.O diadakan pada 17 Maret 1912 yang dibuka oleh perwakilan dari Ikatan Sepak Bola Jawa Barat (West Java Voetbal Bond) yakni W.J.H.N van Buuren selaku presiden federasi dan Mr. Dr. G. Pinedo selaku wakil presiden federasi.
Sebelum menjadi olahraga profesional,di Batavia, awalnya sepak bola merupakan olahraga yang bertujuan menghabiskan waktu di akhir pekan. Berbagai klub sepak bola profesional seperti S.V.B.B. (Perkumpulan olahraga pegawai negeri kolonial), Hercules (klub sepak bola milik KNIL Batavia), B.V.V. (Perkumpulan Sepak Bola Pemuda Batak), V.ILO.S. Batavia (Perkumpulan Sepak Bola Bumiputra Batavia), K.J.B. (Ikatan Pemuda Katolik), OLIVEO, dan B.V.C (Klub Sepak Bola Batavia).
Ikatan Sepak Bola Batavia selaku wadah organisasi Sepak Bola Batavia turut mengadakan kompetisi regional. Mereka mengundang pemain terbaik dari Sukabumi, Malang, Bandung, dan Surabaya untuk bertanding dalam kompetisi bersama pemain terbaik dari Batavia.