Senibudayabetawi.com – Tenis bergeliat di Batavia – Olahraga tenis kini tengah populer, terutama dalam masyarakat urban seperti Jakarta. Ya, pada masa pandemi COVID-19, minat masyarakat untuk menjalankan pola hidup sehat melalui olahraga semakin meningkat. Berbagai olahraga mulai dari bersepeda, lari, golf hingga tenis digandrungi masyarakat.
Tenis yang belakangan naik pamornya dikenal sebagai olahraga kalangan menengah ke atas. Ini diikuti dengan tumbuh suburnya komunitas- komunitas tenis. Ternyata, tumbuh suburnya komunitas tenis telah ada di Jakarta sejak kolonialisme Belanda, tepatnya di bawah pengelolaan Bataviasche Sportclub.
Menariknya, lembaga ini tak hanya mengelola olahraga tenis, tapi olahraga lain seperti golf, renang, kriket, dan renang. Berbagai fasilitas olahraga yang ada di Batavia termasuk berbagai kompetisi olahraga di bawah naungan lembaga ini.
Olahraga tenis sudah tumbuh subur di Batavia sejak tempo dulu. Surat kabar Bataviaasch Nieuwsblad 11 Juli 1932 menyebut, terdapat beberapa perkumpulan olahraga tenis antara lain Bataviasche Kantoor Tennis Bond, Batavia Tennis Association, Bataviasche Chineesche Tennisers Unie, Persatuan Tennis Indonesia Djakatra, Indonesische Dames Tennis Bond.
Perkumpulan olahraga tenis ini rutin menggelar berbagai kompetisi antarklub di Batavia atau terkadang mengadakan pertandingan dengan klub tenis dari luar Batavia. Misalnya, dari Singapura dan Malaysia. Tak ayal jika tenis bergeliat di Batavia sejak dulu kala.
Pemain Tenis Bumiputra
Salah satu pemain tenis bumiputra yang paling menonjol pada masa Hindia Belanda ini adalah Samboedjo Hoerip. Konon, ia berjuluk sebagai juara tenis Jawa. Samboedjo merupakan salah seorang bumiputra yang menjadi mayor penerbang KNIL yang juga menjadi salah satu atlet tenis bumiputra paling berprestasi pada masa kolonial.
Ia mulai mengenal olahraga tenis sejak masih menjadi siswa di HBS. Setelah lulus dari sekolah dokter, Hoerip aktif dalam berbagai klub tenis milik orang Eropa yang juga merupakan rekan sejawatnya. Hoerip ketika itu telah dikenal sebagai salah seorang dokter bumiputra yang terkemuka. Pada 1922 iklan praktik Hoerip terpampang di koran Bataviaasch Nieuwsblad yang berpraktik di Gang Chasse, Salemba.
Keluarga Hoerip memang telah dikenal akan keterlibatan mereka dalam olahraga tenis. Samboedjo, Soelastri, Santoso, dan Soemadi merupakan para juara tenis yang mendominasi dunia tenis di Hindia Belanda terutama pada medio 1930-an. Pada kejuaraan Piala Davis 1938 keluarga Hoerip mendominasi skuad utama tim tenis Hindia Belanda ketika menghadapi Federasi Malaya dan Singapura.