Silat Mandar

Mengenal Silat Mandar Asli Pulau Tidung

Senibudayabetawi.com – Setiap wilayah memiliki karakteristik budayanya tersendiri. Dan itu menjadi ciri khas yang tak bisa tergantikan oleh budaya lain. Jika masyarakat Betawi terkenal dengan silatnya maka hal ini juga dimiliki oleb masyarakat di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Masyarakat Pulau Tidung memiliki karakter tersendiri dengan tradisi Silat Mandar. 

Salah satu tradisi yang lahir di Pulau Tidung adalah tradisi Silat Mandar. Silat Mandar awalnya dikembangkan oleh Masaupi (52 tahun) yang dipelajari langsungdari ayahnya H. Abdul Halim,orang Pulau Tidung yang berasal dari Mandar, Mjaene. 

Silat Mandar dipelajari oleh semua hingga generasi-generasi muda di Pulau Tidung. Kondisi masyarakat yang ada di Pulau Tidung secara umum berasal dari beberapa suku, antara lain dari Jawa, Sunda, ada juga dari Kalimantan itu asal mula dari tanah Tidung yang ada di Kalimantan. 

Karena di pulau Tidung juga ada makam Raja Pandita dari Tanah Tidung Kalimantan Utara. Pekerjaan mayoritas warga yang ada di Pulau Tidung, khususnya di Pulau 

Sementara, karakter orang Pulau Tidung dan umumnya orang Pulo menghasilkan karakterisitik dan budaya yang tersendiri di Pulau Seribu. Ini terlihat dari gaya bahasa mereka yang cenderung bervolume keras dalam berbicara seperti orang Sulawesi, lincah dan gesit seperti tipikal orang banten dan karakter-karakter kesukuan Indonesia lainnya. Mayoritas orang pulo memeluk ajaran agama Islam, dan kurang dari 0,1% beragama Kristen. 

Warga masih percaya dengan hal tabu, ataupun punya mantra yang diucap ketika pergi berlayar, menunjukkan Islam kultural orang Pulo. Pun tradisi dan budaya yang berkembang tak jauh dari etnis asal yang mereka bawa.

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.