Senibudayabetawi.com – Eksistensi masyarakat Tionghoa di Batavia tak sekadar berbisnis. Akan tetapi turut mempengaruhi kebudayaan di Batavia. Ini telah berlangsung sejak abad ke- 18. Sebut saja hiburan wayang, ronggeng dan tari topeng. Selebihnya pada abad ke-20 hiburan tradisional Tionghoa yaitu wayang potehi, wayang peking, hingga wayang kungfu.
Pada dasarnya orang Tionghoa tak hanya dikenal ulet dan pekerja keras. Tapi juga pandai untuk bersenang-senang. Pada abad ke-18, misalnya, ada suatu pertunjukkan terkenal oleh Tionghoa yaitu kontes adu silat battement-spel oleh pemerintah VOC. Acara ini berlangsung hampir satu bulan, diadakan pada sore hari sampai malam hari.
Dalam rekaman Sin Po, tercatat orang Tionghoa turut mensponsori perlombaan burung dara yang diadakan di Weltevreden, pada tahun 1919. Tercatat orang yang bernama Tan Hoe Lo dan Lauw Tjin merelakan uangnya untuk dibelikan medali mas kecil dan perak kecil untuk sang juara perlombaan burung dara ini.
Selain itu, terdapat festival mancing besar-besaran yang dinamakan “aduk empang”. Pada acara ini warga Batavia bebas mengaduk empang untuk mencari ikan, di salah satu empang besar di Ancol. Tiket acara ini dijual di Glodok, Jembatan Lima, Tanah Abang dan Meester Cornelis.
Tak hanya itu, warga Tionghoa, terutama kelas menengah juga kerap kali menikmati hiburan khas Eropa, seperti sirkus. Atraksi sirkus merupakan pentas pertunjukkan yang paling banyak dikunjungi orang pada abad ke-19.
Pertunjukkan sirkus pertama kali di Hindia Belanda, diadakan di Batavia tepatnya di pekarangan Hotel de Provence dengan mendirikan tenda pada tahun 1848; pertunjukkan sirkus begitu populer saat kembali diadakan tahun 1856 di Koningsplein, sebuah ruang publik terkenal di Batavia.
Semenjak itu, rombongan sirkus dunia dari berbagai kota-kota Eropa selalu mampir mengadakan atraksi pertunjukkan di kota-kota besar Jawa. Untuk mendukung pertunjukkan-pertunjukkan dari berbagai jenis tontonan atraksi (sulap, musik, sirkus, teater), para awak dibelakang pertunjukkan memasang iklan di koran-koran terkenal pada kota yang
ingin dikunjungi.