Senibudayabetawi.com – Kekayaan budaya tak ubahnya sebagai warisan yang dimiliki oleh Betawi. Seperti halnya dengan keragaman tumbuhan, baik itu buah-buahan maupun tanaman lain yang kerap dimanfaatkan sejak tempo dulu. Setiap buah maupun tanaman ini menyimpan kenangannya masing-masing. Termasuk buah rukem yang sempat menjadi buah primadona anak 90-an di Betawi.
Betawi termasuk wilayah dengan keragaman tumbuhan. Masyarakat Betawi biasa memanfaatkannya untuk bahan olahan makanan hingga obat-obatan.
Namun, khusus buah-buahan tampaknya disukai banyak lapisan, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Seperti halnya buah rukem yang kian langka. Padahal, buah ini banyak disukai anak-anak tempo dulu.
Bahkan, pohon buah ini banyak di sekitar masyarakat. Baik itu di pekarangan belakang rumah, sawah, hingga jalan-jalan menuju ke sekolah. Tak ayal bila anak-anak suka dengan buah ini.
Di daerah Jawa, buah ini kerap disebut dengan buah rukem, gandarukem, atau gerendang. Buah ini juga kerap ditemukan di Kalimantan dan biasa disebut dengan klangtatahkutang.
Tak hanya itu, buah ini kerap ditemukan di Nusa Tenggara Barat dengan penyebutan lobe-lobe. Sementara di luar negeri, rukem disebut sebagai Jawa Ruanda (Jepang), Rukam (Filipina), dan Ta Khop Thai (Thailand).
Buah ini juga dikenal memiliki berbagai manfaat, diantaranya baik untuk pencernaan, membantu menurunkan berat badan, hingga mengatasi sariwan. Rukem juga mengandung protein, karbohidrat, lemak, dan vitamin C serta serat yang baik untuk tubuh.
