Mengenal Permainan Tradisional Khas Betawi, Caca Gulali

Senibudayabetawi.com – Permainan tradisional Betawi harus terus dilestarikan. Tujuannya yakni agar tidak punah di tengah gempuran permainan digital. Salah satunya yaitu permainan Caca Gulali.

Permainan jadul ini menggunakan nyanyian dan biasa dimainkan sekitar 4 hingga enam orang anak. Tak ayal jika permainan ini mengundang banyak keramaian.

Melansir Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, sebelum permainan Caca Gulali dimulai maka harus terlebih dahulu menentukan pemainan yang akan jaga melalui undian (bisa dengan hompimpah). 

Pemain yang berjaga harus menelungkup menghadap lantai dan menutup wajahnya. Sedangkan pemain yang lain duduk melingkari pemain yang jaga. 

Permainan diawali dengan pemimpin permainan yang akan memindahkan batu kecil dari satu tangan peserta ke tangan lain. Lalu mereka sambil menyanyikan lagu Caca Gulali. 

Saat syair lagu hingga kalimat anak raja berpayungan , pemimpin permainan akan meletakkan batu kecil tadi pada salah seorang pemain untuk disembunyikan.

Dalam praktiknya, batu kecil dapat saja diletakkan saat nyanyian berlangsung yang tujuannya mengecoh yang jaga dalam menebak pemain yang diberi batu. Lalu selanjutnya, pada saat syair guncir riwiw riwir, seluruh peserta menyanyikannya bersama-sama sambil menggerak-gerakkan tangannya. Kemudian  dikepalkan ke luar dan ke dalam mendekati badan secara bergantian kanan dan kiri.

Gerakan seperti ini sebagai tanda memberi kesempatan pemain yang jaga untuk menebak pemain yang diberikan untuk menyembunyikan batu. Jika belum tertebak, maka pemain tadi masih menjadi pemain yang jaga.

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.