Orang Betawi Komedi Sejak Orok

Orang Betawi Komedi Sejak Orok

Senibudayabetawi.com – Banyak yang menyebut bahwa orang Betawi paling suka berantem. Hanya mengandalkan kekuatan otot saja. Eitts, jangan salah, di balik sikapnya tersebut, orang Betawi terkenal humoris. Bahkan orang Betawi komedi sejak orok.

Orang Betawi terkenal sudah biasa hidup berdampingan dengan berbagai pendatang, baik dari daerah maupun negara lain. 

Sejarawan Betawi J.J. Rizal menyebut, bagi orang Betawi hidup berdampingan dengan para pendatang berpotensi menghasilkan keragaman budaya baru, seperti halnya lenong pada abad ke-19. 

Konon, orang Betawi kerap bergaul dengan orang-orang Turki dan bangsawan asing untuk menonton pertunjukan teater komedi. Dari sinilah orang Betawi kemudian menciptakan teater sendiri dengan nama lenong. 

Menariknya, unsur komedi dalam lenong sangat terlihat jelas. Saban lenong muncul, orang di desa-desa datang ke kota untuk berebut menonton. Semalaman mereka dihibur banyolan-banyolan. Bahkan, pertunjukan ini berlanjut sampai pagi. Lenong seperti menjadi identitas baru bagi kebudayaan Betawi. 

Tak hanya itu, dalam setiap pementasan selalu ada pesan-pesan sosial di dalamnya. Ini sekaligus menegaskan, orang Betawi tak hanya suka humor tapi juga kritis. Melalui humor ini pulalah orang Betawi mampu bertahan melawan kolonialisme. 

Selain lenong, teater komedi lain yakni topeng Betawi. Kesenian ini sudah ada sejak akhir abad ke-17 dan lekat dengan humor di dalamnya. “Sejak masih orok orang Betawi sudah demen sama humor,” kata dia. 

Maka jangan heran banyak pelawak Betawi lahir dari lenong dan topeng. Misalnya Mandra, Omas, Pak Tile, Malih, Bolot, dan Bokir. Lalu bagaimana menurut Rizal kondisi mereka kini? Bila pemerhati kebudayaan Betawi, Alwi Shahab, berpendapat kondisi pelawak Betawi mulai surut karena pengaruh budaya-budaya modern maka tidak demikian dengan Rizal.

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.