Menikmati Kudapan Asli Betawi, Kue Geplak

Menikmati Kudapan Asli Betawi, Kue Geplak

Senibudayabetawi.com – Kue Geplak cukup diketahui di kalangan orang Betawi asli kerap muncul dalam acara penting seperti lamaran, pernikahan, dan Idul Fitri. Dalam mengkonsumsi kue tradisional seperti kue Geplak, tidak hanya ditinjau dari dimensi rasa namun juga cerita dibaliknya melalui sejarah, filosofi dan perspektif budaya. 

Kue Geplak Betawi merupakan kue yang berasal dari Jakarta, terutama Betawi Pinggiran. Penganan ini sudah ada sejak tahun 1900-an dan terbuat dari berbagai bahan sederhana. Mulai dari tepung beras sangrai, kelapa muda yang disangrai, pemanis seperti sirup sederhana dan daun-daunan aromatik seperti pandan dan daun jeruk purut. 

Konon, kue ini diadopsi dari kreativitas nenek moyang dalam mengolah bahan-bahan yang tersedia di Betawi dan mengolahnya menjadi sebuah hidangan, dan menjadi hidangan khas yang merepresentasikan Betawi. 

Misalnya, bahan tepung dan parutan kelapa yang mempunyai filosofi berawal dari pasir dan tidak menyatu dalam bentuk. Namun, saat ditambah sirup sederhana menyatu maka kesatuan melambangkan pelestarian keramagan di antara masyarakat Betawi. 

Cara Pembuatan Kue Geplak

Cara pembuatan kue geplak juga tak kalah sederhana yakni dengan melalui disangrai. Beras pera kita rendam, tiriskan, dan bilas lalu kita giling dengan mesin sederhana dan parutan kelapa muda. 

Demikian sirup yang terbuat dari air dan gula pasir dimasak hingga mendidih bersama dengan pandan dan daun jeruk purut. Sirup yang sudah panas kemudian dituang ke dalam bahan kering, adonan diaduk rata dengan menggunakan tangan hingga tercampur dan dapat dibentuk dan dimasukkan ke dalam cetakan. 

Kemudian diamkan kue hingga terbentuk sesuai cetakan lalu ditutup dengan tepung sangrai. Setelah itu, kita cetak di cetakan kue Geplak Betawi dalam ukuran besar,  kemudian potong permukaan kue untuk membuat tanda agar memudahkan proses pemotongan. 

Perubahan Bentuk Kue Geplak

Kendati keberadaannya masih eksis, kue ini telah mengalami beberapa perubahan dari tahun ke tahun. Biasanya, kue ini memiliki bentuk sesuai dengan cetakan. Jauh sebelum banyak penjual cetakan kue seperti saat ini, biasanya menggunakan cetakan berbentuk bulat, kotak atau persegi panjang. 

Kue Geplak Betawi yang berukuran besar ini kemudian dipotong atau dibagi-bagi menjadi bagian-bagian kecil. 

Namun kini, banyak ide untuk membuat Kue Geplak Betawi dalam ukuran yang lebih kecil. Ini karena pengaruh dari negara Eropa seperti Perancis yang biasa menyajikan kue kecil. Istilah dalam bahasa Perancis yakni Petit Fours atau kue kecil.  

Selain itu, kue sekali gigit akan lebih mudah dan praktis untuk dikonsumsi dibandingkan dengan kue yang berukuran besar. 

1 Response

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.